Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

image-gnews
Ismail Haniyeh REUTERS
Ismail Haniyeh REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, JakartaQatar, Selasa, 23 April 2024, mengatakan bahwa tidak ada pembenaran untuk mengakhiri kehadiran kantor kelompok militan Palestina Hamas di Doha sementara upaya mediasi mereka terus berlanjut dalam perang Gaza.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Majed Al-Ansari menambahkan dalam konferensi pers bahwa Qatar tetap berkomitmen untuk melakukan mediasi tetapi menilai kembali perannya dalam “frustrasi dengan serangan” terhadap upayanya.

Sementara itu, Presiden Turki, Tayyip Erdogan, Selasa, mengatakan bahwa ia tidak percaya kelompok Hamas akan meninggalkan Qatar, tempat mereka bermarkas, menambahkan ia juga tidak melihat tanda-tanda bahwa Doha ingin kelompok tersebut pergi.  

Erdogan, yang baru saja kembali dari kunjungan ke Irak, ditanya oleh wartawan di dalam pesawat mengenai laporan media yang menyatakan bahwa Hamas mungkin akan meninggalkan markasnya di Qatar atau diminta meninggalkan Doha.

Erdogan mengatakan dia belum menerima tanda-tanda kepemimpinan Qatar yang menginginkan kelompok tersebut pergi.

Turki, yang sebelumnya menjadi tuan rumah bagi anggota senior Hamas, mengecam Israel atas kampanyenya di Gaza dan menyerukan gencatan senjata. Serangan militer Israel terjadi sebagai respons terhadap serangan mematikan Hamas pada 7 Oktober di Israel.

Erdogan, yang menyebut Hamas sebagai “gerakan pembebasan,” bertemu dengan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Istanbul pada akhir pekan.

“Yang penting bukanlah di mana para pemimpin Hamas berada, namun situasi di Gaza,” kata Erdogan, menurut teks wawancara dalam penerbangan yang diterbitkan oleh kantornya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Ketulusan yang mereka (Qatar) miliki terhadap mereka (Hamas), sikap mereka terhadap mereka, selalu seperti anggota keluarga. Di masa mendatang, saya sama sekali tidak berpikir mereka mungkin mengubah pendekatan ini,” dia berkata.

Para pemimpin politik Hamas sedang menjajaki pemindahan basis operasi mereka keluar dari Qatar, The Wall Street Journal melaporkan pada Sabtu, ketika negara Teluk tersebut menghadapi tekanan yang semakin besar atas pengaruhnya terhadap kelompok tersebut dalam perundingan tidak langsung penyanderaan gencatan senjata dengan Israel.

Hamas mengambil kendali di Gaza pada 2007, setahun setelah pemilu, menyusul perang saudara singkat dengan pasukan keamanan Otoritas Palestina yang mengurangi kekuasaan Otoritas Palestina di Tepi Barat yang diduduki Israel. Upaya untuk mendamaikan kedua belah pihak sejauh ini gagal karena masalah pembagian kekuasaan yang pelik.

Erdogan mengatakan penaklukan penuh Gaza oleh Israel akan membuka pintu bagi invasi lebih lanjut ke wilayah Palestina, dan mengatakan, tanpa memberikan bukti, bahwa Israel melakukan “pembantaian yang belum pernah terjadi sebelumnya” sambil “bergerak untuk menghancurkan Gaza”.

Israel mengatakan tindakan militernya di Gaza bertujuan untuk membasmi militan Hamas guna mencegah terulangnya serangan pada Oktober dan Israel tidak memiliki rencana untuk menaklukkan, menduduki atau memerintah wilayah tersebut.

REUTERS | TIMES OF ISRAEL

Pilihan Editor: PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Top 3 Dunia; Gedung Putih Sebut Tel Aviv Siap-siap Serang Rafah

10 menit lalu

Warga Palestina memeriksa lokasi serangan Israel di sebuah rumah, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 5 Mei 2024. REUTERS/Hatem Khaled
Top 3 Dunia; Gedung Putih Sebut Tel Aviv Siap-siap Serang Rafah

Top 3 dunia, di urutan pertama berita tentang Pemerintah Israel yang bersikukuh akan menyerang Rafah.


Lagi, Benjamin Netanyahu Menolak Tuntuan Hamas untuk Mengakhiri Perang Gaza

10 jam lalu

Perdana Menteri Isael, Benjamin Netanyahu dan Pemimpin group Hamas, Ismail Haniyeh. REUTERS/Ronen Zvulun dan Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
Lagi, Benjamin Netanyahu Menolak Tuntuan Hamas untuk Mengakhiri Perang Gaza

Benjamin Netanyahu menolak tuntutan Hamas yang ingin mengakhiri perang Gaza untuk ditukar dengan pembebasan sandera


Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

15 jam lalu

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menerima kunjungan kerja Menteri Luar Negeri Turkiye Hakan Fidan di Turki, 1 Mei 2024. Sumber: dokumen Kementerian Luar Negeri RI
Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

Menteri Luar Negeri Turkiye sangat yakin pengakuan banyak negara terhadap Palestina sebagai sebuah negara akan menjadi pukulan telak bagi Israel


Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

16 jam lalu

Para pengunjuk rasa melakukan aksi duduk untuk mendukung warga Palestina, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Texas State University di San Marcos, Texas, AS 29 April 2024. REUTERS/Nuri Vallbona
Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

Ribuan warga Israel berunjuk rasa di Tel Aviv menuntut Benjamin Netanyahu menerima proposal gencatan senjata Hamas demi dibebaskannya sandera


Retno Marsudi Singgung Isu Palestina di KTT OKI

18 jam lalu

Menlu RI, Retno LP Marsudi memaparkan hasil pertemuan Sidang Dewan Menteri Luar Negeri Negara-negara OKI pada pembukaan KTT Luar Biasa ke-5 OKI di JCC, Senayan, Jakarta, 7 Maret 2016. TEMPO/Subekti
Retno Marsudi Singgung Isu Palestina di KTT OKI

Retno Marsudi mengingatkan seluruh negara anggota OKI berutang kemerdekaan kepada rakyat Palestina.


Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

19 jam lalu

Bangunan-bangunan yang hancur menjadi reruntuhan di Gaza tengah, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, dekat perbatasan Israel-Gaza, 13 Januari 2024. Sejak perang pecah infrastruktur di Gaza porak-poranda. Rumah sakit dibombardir, jaringan telekomunikasi diputus, tak ada akses ke air bersih dan makanan. REUTERS/Amir Cohen
Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

Hamas tak berharap banyak pada pembicaraan damai kali ini karena Israel masih bersikukuh pada sikapnya yang tak mau mengakhiri perang Gaza.


Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

22 jam lalu

Seorang demonstran memimpin nyanyian di perkemahan protes untuk mendukung warga Palestina, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Universitas Washington di Seattle, Washington, AS 29 April 2024. REUTERS/David Ryder
Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.


Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

1 hari lalu

Presiden AS Joe Biden besama mantan presiden AS Barack Obama meninggalkan Air Force One di Bandara Internasional John F Kennedy di New York, AS 28 Maret 2024. REUTERS
Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden


AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

1 hari lalu

Sekretaris Pers Gedung Putih AS Karine Jean-Pierre mengadakan jumpa pers harian di Gedung Putih di Washington, AS 24 Juli 2023. REUTERS/Jonathan Ernst
AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.


Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

PM Israel Benyamin Netanyahu dan istrinya, Sara. REUTERS
Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.