Microchip Mata-mata Terpasang di Server Telekomunikasi Amerika?

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Kamis, 11 Oktober 2018 09:01 WIB

Ilustrasi hacker. Geektech.in

TEMPO.CO, Washington – Sebuah perusahaan telekomunikasi besar di Amerika Serikat menemukan adanya piranti keras atau hardware tipuan berupa microchip ditanam dalam server jaringan komputer, yang dipasang di sebuah pabrik di Guangzhou, Cina. Server itu dipesan perusahaan itu dari perusahaan piranti keras Super Micro Computer.

Baca:

Isu Chip Mata-mata Cina, Apa Tanggapan Intelijen AS dan Inggris?

Advertising
Advertising

Microchip itu telah dicabut dari server pada Agustus 2018, yang menunjukkan adanya upaya dari Cina untuk mengintervensi komponen teknologi yang dikirim ke Amerika Serikat.

Ahli keamanan komputer, Yossi Appleboum, mengatakan adanya kejadian ini pasca publikasi laporan investigasi dari media Bloomberg Businessweek.

Laporan Businessweek menunjukkan badan intelijen Cina telah memerintahkan perusahaan subkontraktor untuk menanam microchip jahat di motherboard server selama dua tahun, yang berakhir pada 2015.

Baca:

Amerika Serikat Siap Unjuk Kekuatan Militer Lawan Cina di Pasifik

Appleboum pernah bekerja di unit teknologi dari Korps Intelijen Militer Israel. Saat ini dia menjadi kepala eksekutif dari Sepio System di Gaithesburg di Maryland, AS.

Perusahaan ini memiliki spesialisasi dalam keamanan hardware dan disewa untuk melakukan pemindaian jumlah besar piranti keras pusat data milik sebuah perusahaan telekomunikasi, yang tidak disebutkan identitasnya.

Ilustrasi jaringan server komputer. whatismyipaddress.com

“Ada aktivitas komunikasi yang tidak wajar dari sebuah server yang dibeli dari Supermicro dan membuat dilakukannya inspeksi fisik, yang menemukan adanya komponen ditanam di dalam konektor Ethernet,” kata Appleboum seperti dilansir Los Angeles Times pada Selasa, 9 Otkober 2018 waktu setempat. Konektor Ethernet ini merupakan komponen tempat pemasangan kabel yang menghubungkan jaringan dengan sebuah komputer.

Baca:

Beli Senjata ke Rusia, Militer Cina Kena Sanksi Amerika Serikat

Menurut Appleboum, dia telah melihat sejumlah tipuan lain yang mirip terjadi pada hardware komputer yang disuplai oleh perusahaan di Cina selain dari Supermicro.

“Supermicro itu sebenarnya menjadi korban. Seperti juga semua orang lain,” kata dia. Appleboum mengatakan prihatin ada banyak titik tidak terhitung dalam rangkaian suplai komponen dan produk di Cina, yang memungkinkan terjadinya manipulasi hardware. Dalam banyak kasus, upaya mencari titik kebocoran ini menjadi mustahil.

Manajemen Supermicro, yang berbasis di San Jose, mengatakan tidak tahu menahu soal adanya komponen hardware tertentu ditanam. “Keamanan pelanggan dan integritas produk merupakan inti dari bisnis kami dan nilai perusahaan,” kata manajemen dalam pernyataannya.

“Kami menjaga keamanan dan integritas produk dalam proses manufaktur dan suplai. Ini merupakan isu penting dalam industri kami. Kami masih belum tahu soal adanya komponen ilegal dan belum mendapat informasi adanya isu ini dari pelanggan.”

Baca:

Jual Rahasia ke Cina, Eks Intelijen Amerika Serikat Ditangkap

Manajemen Supermicro juga membantah artikel di Bloomberg Businessweek bahwa server yang dijualnya mengandung microchip jahat. Kedutaan Besar Cina di Washington belum menanggapi soal ini.

Terkait laporan investigasi dari Businesswekk, Kementerian Luar Negeri Cina tidak menanggapi langsung soal manipulasi server dari Supermicro, yang dipesan dari Cina. Tapi kementerian menyebut keamanan jaringan suplai merupakan isu bersama dan Cina juga menjadi korban.

Pemberitaan soal adanya microchip jahat tertanam dalam sever yang dijual perusahaan oleh media Businessweek membuat harga saham Supermicro jatuh sekitar 41 persen pada Kamis pekan lalu, yang merupakan penurunan tertinggi sejak perusahaan go public pada 2007. Harga saham ini kembali turun sekitar 15 persen menjadi US$12.46 per lembar pada Selasa pekan ini setelah munculnya artikel berikutnya.

Baca:

Bos Intel Amerika Sebut CIna Coba Rekrut Mata-mata dari LinkedIn

Manipulasi hardware yang dibahas dalam dua artikel ini berbeda tapi memiliki efek yang sama yaitu memberikan akses tersembunyi kepada peretas untuk mengakses data di sebuah jaringan komputer tempat server itu terpasang. Penanaman hardware mata-mata ini diduga dilakukan di Cina karena pemasanngan motherboard dilakukan subkontraktor di sana.

Menurut Appleboum, microchip rahasia itu diduga dipasang di sebuah pabrik di Guangzhou, yang merupakan kota pelabuhan di selatan Cina. Guangzhou terletak sekitar 150 kilometer dari Shenzen, yang disebut sebagai Kota Silicon Valey untuk hardware. Shenzen juga menjadi rumah bagi perusahaan raksasa Tencent Holdings dan Huawei Technologies.

Berita terkait

Aplikasi Soal UTBK Mati Tanpa Upaya Peretasan, Pengamat Siber: Memalukan

20 jam lalu

Aplikasi Soal UTBK Mati Tanpa Upaya Peretasan, Pengamat Siber: Memalukan

Kejadian pada hari pertama UTBK itu tidak ada indikasi kesengajaan menunda waktu tes untuk mendapatkan bocoran jawaban.

Baca Selengkapnya

Penyebab Aplikasi Soal Ujian Mati di Hari Pertama UTBK 2024, Begini Penjelasan Panitia Pusat

1 hari lalu

Penyebab Aplikasi Soal Ujian Mati di Hari Pertama UTBK 2024, Begini Penjelasan Panitia Pusat

Hari pertama pelaksanaan UTBK 2024 diwarnai kendala teknis pada akses soal ujian yang dialami para peserta. Ada empat dugaan penyebabnya.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

3 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

3 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

3 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

6 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

9 hari lalu

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

10 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

14 hari lalu

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

Iran memiliki kapasitas teknis dan industri untuk mengembangkan rudal jarak jauh, termasuk Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) atau Rudal Balistik Antarbenua.

Baca Selengkapnya

Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

14 hari lalu

Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

Iran menjadi salah satu negara yang mengembangkan nuklir. Ada jasa Amerika dalam hal itu.

Baca Selengkapnya