TEMPO.CO, Jakarta - Badan keamanan siber di Inggris dan Amerika Serikat meragukan klaim bahwa militer Cina memasukkan chip mata-mata ke dalam perangkat keras komputer sebelum diekspor ke luar negeri.
Dilansir dari Sky News, 8 oktober 2018, Apple dan Amazon, dua perusahaan terbesar yang terhubung dengan pemasok Super Micro yang diduga terkena dampak, membantah laporan chip mata-mata Cina ini.
Baca: Peneliti Prancis Sebut Cina Mempunyai 18 Lembaga Intelijen
Departemen keamanan dalam negeri di AS menanggapi laporan media yang menuduh bahwa puluhan perusahaan telah dimasuki oleh oleh chip mata-mata rahasia yang dimasukkan selama proses manufaktur.
Amazon adalah perusahaan pertama yang menemukan chip seukuran beras menurut laporan panjang di Bloomberg, yang akan memungkinkan hacker militer Cina mengakses jaringan komputer secara rahasia.
ilustrasi hacker. crashonline.gr
Laporan itu mengklaim bahwa selain Apple dan Amazon, peralatan Super Micro yang diproduksi untuk pusat data departemen pertahanan AS dan pemerintah federal lainnya,beberapa dioperasikan oleh Apple dan Amazon Web Services.
Apple dan Amazon sama-sama membantah klaim tersebut.
Apple mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka tidak pernah menemukan chip mata-mata, manipulasi perangkat keras, atau kerentanan yang sengaja ditanam di server mana pun.
Amazon menjawab bahwa tidak pernah, dulu atau sekarang, menemukan masalah yang berkaitan dengan perangkat keras yang dimodifikasi atau chip jahat di motherboard Super Micro dalam sistem Elemental atau Amazon apa pun.
Baca: Kepala Intelijen Australia: Spionase Cina ke Australia Meningkat
Departemen Keamanan Dalam Negeri AS (DHS) mengatakan, "Seperti mitra kami di Inggris, Pusat Keamanan Cyber Nasional, saat ini kami tidak memiliki alasan untuk meragukan pernyataan dari perusahaan yang disebutkan dalam cerita.
"Keamanan rantai pasokan teknologi informasi dan komunikasi adalah inti dari tugas keamanan cyber DHS dan kami berkomitmen untuk keamanan dan integritas teknologi di mana orang Amerika dan orang lain di seluruh dunia semakin bergantung," ungkap DHS.
Analisis rinci dari laporan Bloomberg di situs teknologi The Register mencatat baik Apple dan Amazon ingin menjaga informasi yang sangat rahasia dan kontak dengan dinas intelijen setenang mungkin.
Baca: Cina Luncurkan Website 2 Bahasa Untuk Ungkap Intelijen Asing
"Bahkan jika ceritanya benar, mereka mungkin diperintahkan untuk menolaknya sekuat mungkin oleh FBI atas dasar keamanan nasional. Tapi itu cukup mengejutkan betapa kuat penyangkalan tersebut terhadap kisah chip mata-mata Cina ini," tambah laporan The Register.
Sebelumnya The Register melaporkan 30 atau lebih organisasi diyakini menerima chip mata-mata Cina yang disadap, mulai dari bank besar hingga kontraktor pemerintah AS, termasuk Apple dan Amazon.