Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

image-gnews
Fasilitas Nuklir Iran di Isfahan.[haaretz]
Fasilitas Nuklir Iran di Isfahan.[haaretz]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Perang Iran-Israel dikhawatirkan meluas dan menyeret sejumlah negra. Setelah serangan Iran kepada Israel beberapa waktu lalu, sejumlah negara sekutu Israel termasuk negara barat menyatakan siap membela negara zionis tersebut. Salah satu negara yang siap membela Israel adalah Amerika Serikat. 

Seperti diketahui permusuhan Iran dengan Israel dan Amerika hampir berumur setengah abad. Pada mulanya, baik Amerika maupun Israel punya hubungan yang dekat dengan negara Persia tersebut. Bahkan Amerika membantu Iran mengembangkan nuklir. 

Mengutip dari jurmal studi sosial dan politik Program Nuklir Iran saat itu sempat menjadi perhatian dunia. Program nuklir ini dikembangkan sejak masa Pra-Revolusi Islam tepatnya pada tahun 1957.

Program Nuklir Iran

Melansir jurnal berjudul Iran, Nuklir, Sanksi, Militer, dan Diplomasi, karya Dian Wirengjurit, sejak 1953 Iran mulai mengembangkan program nulkir yang dibantu oleh Amerika Serikat di bawah pimpinan presiden Dwight D. Eisenhower. Dalam pidatonya di United Nation General Assembly ia menyebut istilah "Atoms for Peace" yang akan menjadi cikal bakal penghentian lomba senjata nuklir skala global. Pidato Eisenhower ini menjadi inspirasi terbentuknya International Atomic Energy Agency (IAEA) pada 29 Juli 1957.

Eisenhower mengharapkan agar program ini semata-mata mampu memberikan manfaat kepada negara-negara dalam bentuk positif. Program Atoms for Peace inilah yang menjadi landasan bagi program nuklir Iran karena menyediakan pendidikan nuklir.

Pada tahun 1957, Shah Mohammad Reza Pahlevi, raja Iran bersama Eisenhower menandatangani kerja sama nuklir sipil yang berisi bahwa AS akan memberikan kesempatan kepada negara-negara berkembang untuk mengembangkan riset dan energi nuklir. Imbalannya, negara-negara tersebut harus meninggalkan ambisi untuk memiliki senjata nuklir.

Melihat harmonisnya hubungan Shah dan AS membuat Prancis dan Jerman ikut memberi dukungan pada program nuklir Iran ini. Tak hanya itu, AS juga berinvestasi pada proyek ini, meskipun gambaran Shah berambisi memiliki senjata nuklir terus terbayang-bayang.

Di bawah perusahaan AS, American Machine and Foundry atau AMF reaktor-reaktor nuklir dibangun di Iran. Pertama, Iran mendapat suplai 5 megawatt rekator senilai satu juta dolar Amerika Serikat untuk fasilitas nuklir di Universitas Tehran. Kemudian menyusul perusahaan AS lainnya, general Dynamics yang menyediakan 5,15 kg uranium. Iran akhirnya resmi menjadi anggota IAEA.

Meskipun tujuan program nuklir ada adalah jalan menuju kedamaian, namun sifat duel uses dalam teknologi nuklir yang punya dua tujuan: damai atau milter tetap kental. Pasca Revolusi Iran 1979, Komunitas intelijen Barat mulai mengendus bahwa raja Iran sudah mempunyai maksud mengebangkan pendidikan nuklir menjadi kapabilitas senjata nuklir.

Pada 2002, kelompok oposisi Iran di pengasingan mengungkapkan bahwa terdapat bukti-bukti kuat Iran sedang membuat senjata nuklir. Sejak itu pula sanksi semakin diperketat, ditambah dengan ancaman serangan militer yang ditujukan untuk menghancurkan program nuklir Iran.

Selama dua dasawarsa hingga saat ini tuduhan itu tidak pernah dapat dibuktikan dan upaya diplomasi akhirnya dapat menyelesaikan masalah ini dengan dicapainya kesepakatan JCPOA pada 2015. Namun sayangnya, perjanjian yang diupayakan dengan susah payah ini akhirnya ditinggalkan begitu saja oleh Presiden Amerika, Donald Trump pada 2018. 

KARUNIA PUTRI | DIAN WIRENGJURIT

Pilihan Editor: Seberapa Kuat Iran Mempertahankan Diri dari Serangan Israel?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

7 jam lalu

Militer Israel beroperasi di Penyeberangan Rafah sisi Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Jalur Gaza selatan, dalam tangkapan layar yang diambil dari video selebaran yang dirilis pada 7 Mei 2024. Israel Defense Forces/Handout via REUTERS
Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

Pejabat PBB mengatakan penutupan perbatasan Rafah dan Karem Abu Salem (Kerem Shalom) merupakan "bencana besar" bagi warga Palestina di Gaza


Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

8 jam lalu

Anggota delegasi Jusuf Kalla (JK), Hamid Awaludin, mengatakan bahwa Hamas meminta wakil presiden ke-10 dan 12 Indonesia tersebut untuk memediasi upaya mengakhiri konflik di Palestina. Dok.Delegasi Jusuf Kalla
Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

Ketua PMI Jusuf Kalla meminta Hamas untuk bersatu dengan Fatah ketika bertemu perwakilan kelompok tersebut di Kuala Lumpur.


12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

8 jam lalu

Logo International Criminal Court (ICC) di Den Hague, Belanda. Sumber: aa.com.tr
12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

12 senator AS mengancam akan menjatuhkan sanksi terhadap ICC jika menerbitkan perintah penangkapan terhadap perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu.


Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

9 jam lalu

Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim (tengah) di Defense Services Asia and National Security Asia 2024. (Foto: Facebook/Anwar Ibrahim)
Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

Suara pro-Palestina, termasuk mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, mengatakan perusahaan Lockheed Martin dan MBDA harus dilarang


Profil Gustavo Petro, Presiden Kolombia Tegas Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel

9 jam lalu

Presiden Kolombia, Gustavo Petro. REUTERS/Vannessa Jimenez
Profil Gustavo Petro, Presiden Kolombia Tegas Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel

Gustavo Petro, Presiden Kolombia ini menyatakan sikap negaranya memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel karena genosida di Gaza Palestina.


Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

9 jam lalu

Pengungsi Palestina melarikan diri dari Rafah setelah militer Israel mulai mengevakuasi warga sipil dari bagian timur kota Gaza selatan, menjelang ancaman serangan, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Khan Younis di selatan Gaza Strip 6 Mei 2024. Militer Israel melakukan serangan yang ditargetkan dengan sasaran kelompok Islam Hamas di bagian timur kota Rafah. REUTERS/Ramadhan Abed
Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

UN Women memperingatkan bahwa serangan darat Israel di Rafah, Gaza, akan memperburuk penderitaan 700.000 perempuan dan anak perempuan Palestina


Militer Israel Ambil Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir

10 jam lalu

Kendaraan militer Israel beroperasi di Penyeberangan Rafah sisi Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Jalur Gaza selatan, dalam tangkapan layar yang diambil dari video selebaran yang dirilis pada 7 Mei 2024. Israel Defense Forces/Handout via REUTERS
Militer Israel Ambil Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir

Militer Israel mengambil kendali atas perbatasan Rafah antara Gaza dan Mesir


Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

10 jam lalu

Pengunjuk rasa mahasiswa berkemah di dekat pintu masuk Hamilton Hall di kampus Universitas Columbia, di New York, AS, 30 April 2024. Mary Altaffer/Pool via REUTERS
Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

Tiga belas orang hakim federal konservatif di AS memboikot lulusan Universitas Columbia karena protes pro-Palestina.


4 Fakta Project Nimbus, Layanan Teknologi untuk Israel yang Didemo Pekerja Google dan Amazon

12 jam lalu

Personel militer Israel mengendarai pengangkut personel lapis baja (APC) di dekat perbatasan Israel-Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, seperti yang terlihat dari Israel 3 April 2024. REUTERS/Hannah McKay
4 Fakta Project Nimbus, Layanan Teknologi untuk Israel yang Didemo Pekerja Google dan Amazon

Project Nimbus merupakan kontrak yang menyediakan bantuan teknologi kepada Israel.


Israel Bersumpah Tetap Serang Rafah, Sebut Gencatan Senjata Tak Pasti

13 jam lalu

Pengungsi Palestina melarikan diri dari Rafah setelah militer Israel mulai mengevakuasi warga sipil dari bagian timur kota Gaza selatan, menjelang ancaman serangan, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Khan Younis di selatan Gaza Strip 6 Mei 2024. Militer Israel melakukan serangan yang ditargetkan dengan sasaran kelompok Islam Hamas di bagian timur kota Rafah. REUTERS/Ramadhan Abed
Israel Bersumpah Tetap Serang Rafah, Sebut Gencatan Senjata Tak Pasti

Israel mengatakan tetap akan menyerang Rafah di tengah pembicaraan gencatan senjata dengan Hamas.