Tidak Ada Izin Baru, Duterte Mengaku Benci Judi
Reporter
Non Koresponden
Editor
Budi Riza
Kamis, 9 Agustus 2018 12:01 WIB
TEMPO.CO, Manila – Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, mengatakan pemerintah akan menghentikan semua penerbitan izin kasino baru.
Baca:
Duterte Batalkan Proyek Kasino Senilai Rp 21,6 Triliun
Duterte Kirim Menteri untuk Bebaskan Warga Filipina yang Diculik
Duterte mengatakan ini setelah memberhentikan manajemen yayasan milik pemerintah yaitu Nayong Pilipino Foundation, yang sempat menjalin kerja sama dengan sebuah operator kasino asal Cina.
“Saya benci judi. Saya tidak mau itu. Tidak ada kasino baru di luar yang ada saat ini,” kata Duterte saat peringatan hari ulang tahun kepolisian negara itu di Markas Besar Polisi Nasional Filipina pada Rabu, 8 Agustus 2018 seperti dilansir Reuters.
“Saya tidak akan mengizinkan apapun jika itu terkait judi. Saya tidak mau. Lebih baik mencari hal lain soal taruhan uang,” kata Duterte.
Dia mengatakan ini sambil mengingatkan polisi dan publik soal keputusannya baru-baru ini memberhentikan manajemen NPF.
Media Rappler menulis Duterte melakukan ini karena yayasan membuat kesepakatan yang merugikan negara dengan operator kasino asal Cina yaitu Landing Resorts Philippine Development Corp.
Duterte membatalkan kerja sama kedua entitas itu beberapa menit setelah pengurus yayasan dan investor melakukan peletakan batu pertama untuk pembangunan kasino.
NPF mengadakan perjanjian kerja sama pembangunan dan pengelolaan kasino dengan Landing menggunakan lahan milik yayasan itu di Paranaque City dengan alasan untuk mengembangkan wisata.
Namun, menurut penjelasan dari Istana Malacanang, Duterte menilai biaya sewa tanah yang dibayarkan Landing sangat kecil sehingga merugikan negara.
Baca:
Presiden Duterte Deportasi Biarawati Asal Australia
Soal Sandera, Duterte Batal Kirim Kapal Perang ke Libya, Kenapa?
Duterte juga merasa berkeberatan karena Landing tidak melewati proses lelang terbuka untuk memperoleh lahan itu. Nilai investasi kasino ini dikabarkan mencapai US$1,5 miliar atau sekitar Rp21,6 triliun.
Keberatan Duterte lainnya, Landing mendapat hak menyewa lahan hingga 75 tahun, yang menurutnya terlalu lama.
“Anda tidak beri izin kepada perusahaan judi untuk 75 tahun. Jika seorang anak lahir hari ini, 75 tahun kemudian dia sudah tua dan judi itu masih ada di kota ini,” kata Duterte. “Saya tidak akan izinkan.”