TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rodrigo Duterte membatalkan pembangunan proyek kasino terpadu senilai US$ 1,5 miliar atau setara dengan Rp 21,6 triliun di ibukota Filipina, Manila.
Menurut juru bicara presiden Filipina, Harry Roque, penandatangan kontrak Landing International Development sebagai pemilik proyek kasino terpadu ini dengan satu yayasan milik pemerintah pada Maret lalu telah menempatkan pemerintah dalam situasi tidak menguntungkan karena pembayaran sewa proyek ini dianggap tidak bermoral.
Baca: Penjudi Terlilit Utang Menyerang Kasino Manila, 37 Orang Tewas
"Maaf sudah mengecewakan anda, masyarakat, namun pemerintah mengatakan hal itu sangat tidak bermanfaat bagi pemerintah," kata Roque kepada media seperti dikutip dari South China Morning Post, Selasa, 7 Agustus 2018.
Pernyataan pembatalan disampaikan pemerintah hanya beberapa menit setelah Landing memulai konstruksi untuk membangun proyek kasino berlantai lima di atas tanah seluas 100 hektare di arah selatan Manila.
Baca Juga:
Philippine Amusement and Gaming, perusahaan yang didanai pemerintah dan di bawah kendali Kantor Presiden, menjamin Landing mendapatkan izin membangun kasino pada Juli lalu.
Baca: Filipina: Serangan Kasino di Manila Dilakukan Teroris
Dalam pernyataannya, Landing yang tercatat berkantor di Hong Kong, menjelaskan proyek masih diupayakan dan kontrak sewa dengan Nayong Pilipino Foundation, yayasan milik pemerintah, tetap valid dan efektif.
"Kecuali kontrak dibatalkan atau dihapuskan oleh putusan pengadilan, Landing punya alasan untuk percaya bahwa pemilik perusahaan ini valid dan secara hukum dapat menjalankan proyek ini," ujar perusahaan ini dalam pernyataannya.
Baca: ISIS Mengaku Bertanggung Jawab atas Serangan Kasino Manila
Pembangunan kasino di Manila meliputi hotel, ruang pertemuan, water parks dan ruang judi yang meliputi 155 meja dan 239 slot mesin serta meja pertandingan elektronik. Pembangunan ini dijadwalkan rampung dan mulai beroperasi pada tahun 2022.
Pembatalan proyek kasino ini merupakan yang kedua kali dilakukan presiden Duterte. Pada April lalu, proyek kasino terintegrasi dengan resor milik Macau's Galaxy Entertainnment Group senilai US$ 500 juta dibatalkan hanya beberapa bulan setelah pejabat yang berwenang menyetujui proyek itu. Pemerintah Filipina beralasan peduli pada lingkungan.