Disebut Tahu Pertemuan dengan Orang Rusia, Trump Bilang Ini
Reporter
Non Koresponden
Editor
Budi Riza
Sabtu, 28 Juli 2018 09:43 WIB
TEMPO.CO, Washington – Bekas pengacara pribadi Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yaitu Michael Cohen mengklaim Trump mengetahui rencana pertemuan anaknya dengan pengacara asal Rusia di Trump Tower pada 2016.
Baca:
Amerika Serikat Tolak Akui Aneksasi Rusia atas Crimea
Dugaan Intervensi Rusia di Pemilu 2016, Trump Bela Putin
Pertemuan itu membahas tawaran pengacara asal Rusia soal informasi negatif mengenai Hillary Clinton, yang menjadi kandidat Presiden dari Partai Demokrat melawan Trump pada pemilihan Presiden AS 2016.
Cohen dikabarkan bersedia memberikan informasi soal ini kepada penasehat khusus Robert Mueller, yang sedang menyelidiki dugaan intervensi Rusia pada pilpres AS untuk memenangkan Trump.
“Klaim Cohen ini berlawanan dengan bantahan berulang kali dari Trump, Donald Trump Jr, para pengacara mereka dan pejabat di pemerintahan bahwa Trump tidak tahu sama sekali mengenai pertemuan di Trump Tower saat itu,” begitu dilansir CNN, Jumat, 27 Juli 2018.
Media CNN melansir informasi ini berdasarkan sejumlah sumber anonim yang mengaku mengetahui soal ini. “Namun, sumber-sumber ini juga mengatakan Cohen tidak memiliki bukti seperti rekaman untuk mendukung klaimnya itu. Namun Cohen bersedia untuk menyatakan ini,” begitu dilansir CNN.
Pengacara Cohen, Lanny Davis, enggan menanggapi soal ini saat dimintai konfirmasinya.
Menurut sumber CNN tadi, Cohen mengaku hadir dengan sejumlah orang lainnya saat Trump diberitahu adanya tawaran dari Rusia kepada anaknya yaitu Trump Jr. Menurut Cohen, Trump menyetujui rencana pertemuan dengan pengacara Rusia itu.
Secara terpisah, media NBC News juga melansir Cohen bersedia untuk memberi tahu Mueller soal informasi ini. NBC mendapatkan informasi ini dari seorang sumber yang dianggap mengetahui masalah ini.
Menanggapi ini, Presiden Donald Trump mencuit lewat akunnya @realdonaldtrump. Trump membantah bahwa dia mengetahui sejak awal rencana pertemuan di Trump Tower itu antara anaknya Trump Jr dan seorang pengacara asal Rusia. Trump juga mengkritik bekas pengacaranya itu.
Baca:
Membela Trump Soal Rusia -- Korea Utara, Menlu AS Dicecar Senat
Trump Menolak Izinkan Investigator Rusia Periksa Pejabat AS
“Saya tidak tahu mengenai pertemuan antara anak saya Don Jr. Terdengar seperti seseorang sedang berusaha membuat cerita,” cuit Trump.
Arrived back in Washington last night from a very emotional reopening of a major U.S. Steel plant in Granite City, Illinois, only to be greeted with the ridiculous news that the highly conflicted Robert Mueller and his gang of 13 Angry Democrats obviously cannot find Collusion...
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) July 27, 2018....,the only Collusion with Russia was with the Democrats, so now they are looking at my Tweets (along with 53 million other people) - the rigged Witch Hunt continues! How stupid and unfair to our Country....And so the Fake News doesn’t waste my time with dumb questions, NO,....
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) July 27, 2018.....I did NOT know of the meeting with my son, Don jr. Sounds to me like someone is trying to make up stories in order to get himself out of an unrelated jam (Taxi cabs maybe?). He even retained Bill and Crooked Hillary’s lawyer. Gee, I wonder if they helped him make the choice!
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) July 27, 2018
Menurut CNN, Trump Jr ditemani iparnya Jared Kushner dan Paul Manafort, yang merupakan bekas ketua tim kampanye Trump pada saat itu. Mereka bertemu dengan empat orang Rusia di Trump Tower termasuk seorang pengacara dengan hubungan Kremlin, seorang pengusaha yang bekerja untuk seorang konglomerat Rusia, dan seorang pelobi yang memiliki koneksi lama dengan KGB, yaitu dinas intelijen era Uni Sovyet yang telah bubar.
Pengacara Trump Jr, Alan Futertas, mengatakan informasi itu keliru. Pengacara Trump saat ini, Rudy Giuliani, juga membantah informasi itu. “Michael Cohen itu tidak kredibel,” kata dia. Menurut Giuliani, Cohen kerap berbohong selama ini.
Cohen pernah menjadi pengacara utama dari Trump Organization selama sepuluh tahun sebelum hubungan klien - pengacara itu berakhir. Ini terjadi setelah penyelidik FBI menggeledah kantor dan tempat tinggal Cohen dan menemukan informasi yang diduga terkait pelanggaran hukum.
Seperti diberitakan Reuters, kementerian Kehakiman AS menunjuk Robert Mueller pada pertengahan 2017 untuk menginvestigasi adanya informasi intervensi sejumlah orang Rusia dalam pemilihan Presiden AS untuk memenangkan Trump sebagai Presiden. Saat ini, Mueller belum mewawancarai Trump karena masih adanya tarik ulur dengan pengacara Trump.
Trump juga menanggapi informasi bahwa Mueller bakal memeriksa sejumlah cuitannya di Twitter terkait kemungkinan adanya upaya untuk menghalang-halangi penegakan hukum. “Sekarang mereka mau memeriksa cuitan saya (bersama 53 juta orang lainnya) – rekayasa perburuan penyihir ini terus berlanjut,” kata Trump. “Ini sangat bodoh dan tidak adil bagi negara kita.”