5 Ibu Negara Amerika Mengecam Kebijakan Imigran Trump

Editor

Budi Riza

Rabu, 20 Juni 2018 09:59 WIB

Hillary Clinton, Michelle Obama, dan Melania Trump mengkritik kebijakan pemisahan anak imigran dari orang tua mereka oleh pemerintahan Presiden Donald Trump. SBS

TEMPO.CO, Washington – Lima tokoh ibu negara Amerika Serikat bersuara mengkritik hingga mengecam kebijakan pemerintahan Presiden Donald Trump, yang memisahkan anak-anak dari orang tua imigran ilegal di perbatasan AS dengan Meksiko.

Media ABC News melansir ini merupakan peristiwa langka terlebih istri Trump, Melania, juga ikut bersuara lewat juru bicaranya.

Baca:

2000 Anak Terpisah dari Orang Tua Akibat Kebijakan Imigrasi Trump

Advertising
Advertising

Trump Bela Kebijakan Pemisahan Imigran Ilegal dengan Anak Mereka

Banyak kalangan baik dari politikus hingga aktivis Hak Asasi Manusia menyebut kebijakan Trump itu sebagai tidak manusiawi. Sebanyak 2000 anak-anak imigran dipisahkan dari orang tua mereka sejak awal April 2018.

Anak-anak ikut dalam aksi demo di depan kantor Imigrasi dan Bea Cukai di Miramar, Florida, 1 Juni 2018. Langkah Donald Trump memisahkan para orang tua imigran dari anak-anaknya di perbatasan Amerika Serikat-Meksiko menarik kecaman dari PBB, uskup Katolik Roma, dan kelompok kemanusiaan lain. AP

Seperti dilansir CNN, Trump mengatakan anak-anak dipisahkan dari orang tua imigran ilegal yang tertangkap memasuki AS karena adanya proses hukum.

Berikut pernyataan para tokoh ibu negara:

  1. Melania Trump

Lewat juru bicaranya Melania mengatakan dia ‘benci melihat’ anggota keluarga dipisahkan seperti itu. Dia meminta politikus Demokrat dan Republik untuk mengubah undang-undang imigrasi.

“Melania Trump merasa benci melihat anak-anak dipisahkan dari keluarga mereka. Dia berharap kedua partai dapat akhirnya bersepakat melakukan reformasi imigrasi,” begitu kata Stephanie Grisham, juru bicara Melania, dalam pernyataan yang dibuat dan dilansir Abcnews. “Dia percaya kita harus menjadi negara yang mengikuti semua undang-undang tapi juga negara yang berjalan dengan nurani.”

  1. Laura Bush

Istri dari bekas Presiden George W. Bush mengatakan lewat tulisan opini di Washington Post bahwa dia memahami perbatasan negara perlu pengamanan. Namun, situasi saat ini justru mengingatkan dia akan Kamp Pengungsi Jepang di AS pada Perang Dunia II.

“Saya tinggal di daerah perbatasan negara. Saya menghargai kebutuhan untuk penegakan hukum dan perlindungan perbatasan internasional. Tapi kebijakan ‘Toleransi Nol’ ini kejam. Ini tidak bermoral. Dan ini menghancurkan hati saya.”

Baca:

Kondisi Anak-anak Imigran Meksiko yang Terpisah dari Orang Tua

Meksiko Tangkap 39 Imigran Gelap Tujuan AS

Pendemo bentrok dengan penegak hukum di luar Ernest Morial Convention Center di New Orleans, La. Senin, 18 Juni 2018. Mereka menentang penahanan dan pemisahan anak-anak imigran dari orang tua di Perbatasan AS. Matthew Hinton/The Advocate/AP

  1. Michelle Obama

Istri bekas Presiden Barack Obama ini mencuit ulang pernyataan Laura Bush, yang diunggah di akun Twitter @laurabush. “Terkadang, kebenaran bisa melampaui partai,” cuit Michelle menambahkan lewat akun @michelleobama.

  1. Hillary Clinton

Istri bekas Presiden Bill Clinton ini juga menyebarkan tulisan Laura Bush lewat akun Twitter @hillaryclinton. Dia mencuit,”Apa yang terjadi pada keluarga-keluarga di perbatasan saat ini merupakan krisis kemanusiaan. Setiap orang tua yang pernah menggendong anak-anak mereka, setiap manusia yang memiliki rasa kasih sayang dan kepatutan, seharusnya marah.”

  1. Rosalynn Carter

Istri bekas Presiden Jimmy Carter ini mengecam kebijakan pemisahan anak-anak dan orang tua imigran sebagai kebijakan memalukan.

“Ketika saya menjadi ibu negara, saya bekerja untuk menggalang perhatian kepada para pengungsi Kamboja yang lari ke Thailand. Saya mengunjungi Thailand dan menyaksikan langsung trauma yang dialami orang tua dan anak-anak mereka yang terpisah akibat situasi di luar kendali mereka. Praktek dari kebijakan hari ini yang memisahkan anak-anak dari orang tua imigran di perbatasan negara kita dengan Meksiko merupakan hal memalukan bagi negara kita,” begitu kata Rosalynn seperti dicuit @CarterCenter.

Berita terkait

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

16 jam lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

1 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

3 hari lalu

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.

Baca Selengkapnya

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

11 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

20 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

23 hari lalu

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

Trump telah mengaku tidak bersalah atas 34 dakwaan pemalsuan catatan bisnis dan menyangkal pernah bertemu dengan Stormy Daniels.

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

27 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

27 hari lalu

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

Arab Saudi adalah tempat yang dikunjungi Trump setelah dilantik sebagai Presiden AS pada 2017.

Baca Selengkapnya

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

32 hari lalu

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.

Baca Selengkapnya

Trump Minta Israel Akhiri Perang di Gaza, Ini Alasannya

36 hari lalu

Trump Minta Israel Akhiri Perang di Gaza, Ini Alasannya

Sebagai sekutu paling loyal, Donald Trump memperingatkan Israel untuk mengakhiri perangnya di Gaza.

Baca Selengkapnya