Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Trump Bela Kebijakan Pemisahan Imigran Ilegal dengan Anak Mereka

Editor

Budi Riza

image-gnews
Anak-anak ikut dalam aksi demo di depan kantor Imigrasi dan Bea Cukai di Miramar, Florida, 1 Juni 2018. Langkah Donald Trump memisahkan para orang tua imigran dari anak-anaknya di perbatasan Amerika Serikat-Meksiko menarik kecaman dari PBB, uskup Katolik Roma, dan kelompok kemanusiaan lain. AP
Anak-anak ikut dalam aksi demo di depan kantor Imigrasi dan Bea Cukai di Miramar, Florida, 1 Juni 2018. Langkah Donald Trump memisahkan para orang tua imigran dari anak-anaknya di perbatasan Amerika Serikat-Meksiko menarik kecaman dari PBB, uskup Katolik Roma, dan kelompok kemanusiaan lain. AP
Iklan

TEMPO.CO, Washington – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, membela kebijakan imigrasi yang memisahkan para imigran ilegal, yang tertangkap petugas di perbatasan Meksiko, dari anak-anak mereka.

Lewat cuitan di akun @realdonaldtrump pada Senin, 18 Juni 2018 waktu setempat, Trump mengatakan anak-anak imigran sering digunakan kelompok kriminal untuk melakukan tindak kejahatan.

Baca: 

Kondisi Anak-anak Imigran Meksiko yang Terpisah dari Orang Tua

2000 Anak Terpisah dari Orang Tua Akibat Kebijakan Imigrasi Trump

“Anak-anak sedang digunakan oleh sekelompok kriminal terburuk di dunia sebagai cara untuk bisa masuk negara kita,” kata Trump lewat cuitan pada Senin, 18 Juni 2018.

Trump melanjutkan dalam cuitannya. “Apakah ada orang-orang yang memperhatikan kejahatan yang terjadi di selatan perbatasan kita. Itu luar biasa dengan sejumlah negara tercatat sebagai tempat paling berbahaya di dunia. Tidak akan terjadi di AS.”

Baca: 

Presiden Meksiko dan Trump Saling Serang

Imigrasi Amerika Serikat Kirim 1.600 Imigran Gelap ke Penjara

Trump juga mengkritik kebijakan pintu terbuka terhadap imigran yang diterapkan Jerman. “Rakyat Jerman sekarang melawan pemimpinnya karena migrasi menggoncang koalisi Berlin yang sudah tegang itu. Kejahatan di Eropa naik tinggi. Kesalahan terbesar Eropa membiarkan jutaan orang imigran masuk dan mengubah budaya mereka.”

Anak-anak imigran gelap yang dipisahkan dari orang tua mereka di bawah kebijakan "zero-tolerance" Presiden Donald Trump, terlihat di kompleks penampungan di di perbatasan Meksiko di Tornillo, Texas, 18 Juni 2018. Zero-tolerance merupakan kebijakan Trump terhadap penyebrangan ilegal, untuk menekan imigran gelap yang masuk. REUTERS/Mike Blake

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Trump lalu menyatakan,”Kita tidak ingin apa yang terjadi di Eropa juga terjadi pada kita.”

Sejumlah politisi Partai Demokrat mengecam kebijakan pemisahan imigran ilegal dengan anak-anak mereka sebagai tindakan barbar. Sebagian politisi Partai Republik juga menyuarakan keprihatinannya soal ini. DPR AS, yang dikuasai Republik, bakal memvoting dua undang-undang terkait imigrasi.

Soal ini, seperti dilansir Reuters, Menteri Keamanan Dalam Negeri AS, Kirstjen Nielsen, mengatakan kepada media bahwa Gedung Putih hanya menjalankan undang-undang.

“Pemerintahan ini tidak membuat kebijakan memisahkan keluarga. Yang berubah adalah kita tidak lagi mengecualikan sekelompok orang yang melanggar hukum,” kata dia soal kebijakan toleransi nol dalam imigrasi ini. Berdasarkan undang-undang, imigran yang tertangkap berusaha memasuki AS secara ilegal bakal dikenai tuduhan pelanggaran kriminal.

Ini membuat, para orang tua yang tertangkap petugas imigrasi di perbatasan dan akan diproses hukum bakal ditahan di penjara federal. Sedangkan, anak-anak mereka akan dipisahkan dan dikirim ke pusat penahanan, yang sebagiannya terletak di pelosok.

Video yang dipublikasikan pemerintah AS menunjukkan sejumlah anak-anak imigran ditahan dalam ruang penahan berkawat dan duduk di lantai beton.

Rekaman audio menunjukkan banyak anak-anak imigran menangis di fasilitas penahanan ini dan rekaman itu beredar luas. Reuters masih belum bisa memverifikasi kebenaran rekaman audio itu.

Dalam pernyataannya di Gedung Putih, Trump berkukuh dengan kebijakan imigrasi keras ini.

“AS tidak akan menjadi kamp migran dant tidak akan menjadi fasilitas penahanan pengungsi. Tidak akan,” kata Trump di Gedung Putih seperti dilansir Reuters, Senin, 18 Juni 2018.

New York Times melansir Trump dan dua pejabat AS lainnya membela kebijakan imigrasi ini. “Mereka bisa jadi para pembunuh dan pencuri dan lebih dari itu,” kata dia. “Kita ingin negara yang aman dan itu dimulai di perbatasan. Itu caranya.”

Selain Kirstjen Nielsen, Jaksa Agung Jeff Session, juga membela praktek pemisahan anak dan orang tua imigran ini sambil mengatakan,”Kita tidak ingin memisahkan orang tua dari anak-anak mereka.”

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Trump Minta Israel Akhiri Perang di Gaza, Ini Alasannya

2 hari lalu

Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjabat tangan setelah pidato Trump di Museum Israel di Yerusalem 23 Mei 2017. [REUTERS / Ronen Zvulun / File Foto]
Trump Minta Israel Akhiri Perang di Gaza, Ini Alasannya

Sebagai sekutu paling loyal, Donald Trump memperingatkan Israel untuk mengakhiri perangnya di Gaza.


Blinken dan Biden Ucapkan Selamat kepada Prabowo, Apa Artinya untuk Hubungan Indonesia-AS?

7 hari lalu

Calon Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto menyampaikan pidato seusai penetapan sebagai pemenang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Kertanegara, Jakarta, Rabu, 20 Maret 2024. KPU menetapkan pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka sebagai pemenang Pemilu 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
Blinken dan Biden Ucapkan Selamat kepada Prabowo, Apa Artinya untuk Hubungan Indonesia-AS?

Diplomat top AS, Antony Blinken, baru mengucapkan selamat kepada Prabowo setelah hasil resmi KPU diumumkan.


Anatomi Persaingan Sengit Trump Biden di Super Tuesday Menuju Bertarung di Pilpres

14 hari lalu

Foto kombinasi Joe Biden dan Donald Trump. REUTERS/Mark Makela dan Tom Brenner
Anatomi Persaingan Sengit Trump Biden di Super Tuesday Menuju Bertarung di Pilpres

Hasil dari kontes di negara bagian Georgia, Mississippi dan Washington tidak pernah diragukan lagi menyodorkan pertarungan ulang Trump Biden.


Sah, Biden Vs Trump di Pilpres AS Bakal Terulang Lagi!

14 hari lalu

Presiden AS Joe Biden berbicara dengan seorang ajudan selama sesi pembukaan Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP26) di Glasgow, Skotlandia, Inggris, Senin, 1 November 2021. Kondisi kebugaran Biden (78 tahun) sebagai presiden kerap menjadi bulan-bulanan para kritikus, termasuk rivalnya, Donald Trump. Erin Schaff/Pool via REUTERS
Sah, Biden Vs Trump di Pilpres AS Bakal Terulang Lagi!

Dalam pilpres AS tahun ini, Biden vs Trump akan kembali terulang dalam memperebutkan suara rakyat Amerika.


Jajak Pendapat: Warga Israel Lebih Memilih Donald Trump daripada Joe Biden

14 hari lalu

Foto kombinasi Joe Biden dan Donald Trump. REUTERS/Jonathan Ernst
Jajak Pendapat: Warga Israel Lebih Memilih Donald Trump daripada Joe Biden

Jajak pendapat Channel 12 menemukan 44 persen warga Israel lebih memilih mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump dibandingkan Joe Biden untuk kembali ke Gedung Putih.


Trump Bakal Hentikan Dana ke Ukraina Jika Terpilih Jadi Presiden

16 hari lalu

Kandidat presiden dari Partai Republik dan mantan Presiden AS Donald Trump menghadiri rapat umum di Reno, Nevada, AS 17 Desember 2023. REUTERS/Carlos Barria
Trump Bakal Hentikan Dana ke Ukraina Jika Terpilih Jadi Presiden

Donald Trump menyatakan kepada sekutunya bahwa dia akan menghentian bantuan dana dari AS ke Ukraina.


Al Qaeda Semenanjung Arab Umumkan Kematian Pemimpin Khalid Batarfi

17 hari lalu

Sebuah pameran yang berfokus pada sejarah Al-Qaeda menjelang 9/11, dipajang di museum Central Intelligence Agency, di markas CIA di McLean, Virginia, AS, 24 September 2022. REUTERS/Evelyn Hockstein
Al Qaeda Semenanjung Arab Umumkan Kematian Pemimpin Khalid Batarfi

Al Qaeda Semenanjung Arab mengatakan Saad bin Atef al-Awlaki mengambil alih sebagai pemimpin baru setelah kematian Batarfi.


Profil Joe Biden, Presiden AS Petahana yang Siap Kembali Berhadapan dengan Donald Trump

17 hari lalu

Presiden AS Joe Biden menyampaikan pidato di State Fairgrounds di Columbia, Carolina Selatan, AS, 27 Januari 2024. REUTERS/Tom Brenner/File Foto
Profil Joe Biden, Presiden AS Petahana yang Siap Kembali Berhadapan dengan Donald Trump

Pasca Super Tuesday kemungkinan besar Joe Biden dan Donald Trump akan bertarung kembali dalam Pemilihan Presiden AS yang dijadwalkan 5 November 2024.


Melihat Donald Trump dari Perspektif Mitologi Yunani

18 hari lalu

Foto kombinasi Joe Biden dan Donald Trump. REUTERS/Mark Makela dan Tom Brenner
Melihat Donald Trump dari Perspektif Mitologi Yunani

Untuk melihat seorang Donald Trump, Anda bisa mengingat kembali debat presiden pertama 2020 ketika dia berulang kali menginterupsi dan menyerang lawan


Georgia Jadi Medan Pertempuran Bagi Biden dan Trump

18 hari lalu

Joe Biden dan Donald Trump dalam debat kandidat Presiden AS, 23 Oktober 2020.  REUTERS/Jim Bourg/Pool
Georgia Jadi Medan Pertempuran Bagi Biden dan Trump

Negara bagian Georgia dianggap sebagai medan pertarungan krusial kandidat Republik Donald Trump dengan petahana Presiden Joe Biden.