Top 3 dunia pada 30 April 2024, di urutan pertama berita tentang Kongres Amerika Serikat yang sedang berupaya menghasilkan undang-undang agar bisa menghalangi keputusan Pengadilan Kriminal Internasiona (ICC). Outlet berita Amerika Serikat Axios mewartakan langkah ini diambil setelah Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu dikatakan meminta bantuan dari Presiden Amerika Serikat Joe Biden supaya menolak surat perintah penangkapan jika diterbitkan ICC.
Di urutan kedua top 3 dunia adalah berita tentang maraknya unjuk rasa pro-Palestina di beberapa kampus bergengsi di Amerika Serikat. Salah satu dukungan tersebut disuarakan di Universitas Southern California pada 24 April 2024. Namun, terjadi ketegangan dalam gerakan tersebut antara mahasiswa dan polisi yang berakhir pada penahanan terhadap 20 orang.
Berikut top 3 dunia selengkapnya:
1. Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu
Diskusi di Kongres Amerika Serikatsedang dilakukan untuk menghasilkan undang-undang yang bertujuan menghalangi keputusan Pengadilan Kriminal Internasiona (ICC), lapor outlet berita Amerika Serikat Axios. Ini setelah Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu dikatakan meminta bantuan dari Presiden Amerika Serikat Joe Biden untuk menolak surat perintah penangkapan.
Menurut outlet berita AS Axios, beberapa anggota Kongres Amerika Serikat – dari Partai Republik dan Demokrat yang biasanya berseteru – berencana mengeluarkan peringatan kepada ICC mengenai kemungkinan surat perintah penangkapan terhadap pejabat senior Israel.
Sumber di Gedung Capitol mengatakan kepada situs berita itu bahwa diskusi sedang dilakukan untuk memperkenalkan undang-undang yang bertujuan untuk menggagalkan tindakan ICC semacam itu. Berbasis di Den Haag, Belanda, ICC telah menyelidiki dugaan kejahatan perang yang melibatkan militer Israel dan kelompok perlawanan Palestina, Hamas sejak 2014.
Baca selengkapnya di sini
2. Lima Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis
Unjuk rasa pro-Palestina meningkat di beberapa kampus bergengsi di Amerika Serikat. Salah satu dukungan tersebut disuarakan di Universitas Southern California pada 24 April 2024. Namun, terjadi ketegangan dalam gerakan tersebut antara mahasiswa dan polisi yang berakhir pada penahanan terhadap 20 orang.
Sebelumnya polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di universitas yang menentang genosida Israel di Gaza pada Kamis, 25 April 2024. Polisi menahan sedikitnya 15 orang di Universitas Emory Atlanta. Dalam video yang beredar di media sosial, terlihat sejumlah polisi menyetrum seorang mahasiswa kulit hitam dengan taser meski dia sudah berada di tanah dan telah diborgol.
Rekaman video yang ditayangkan di FOX 5 Atlanta menunjukkan terjadi perkelahian antara petugas dan beberapa pengunjuk rasa, dengan petugas menggunakan senjata bius untuk menundukkan seseorang hingga jatuh. Sementara video CNN memperlihatkan sejumah polisi menjatuhkan profesor dari Fakultas Ekonomi, Caroline Fohlin yang berusaha membantu mahasiswanya saat hendak ditangkap. Perempuan separuh baya itu dijatuhkan dengan kepala menghantam lantai semen, hingga dia berteriak kesakitan.
Baca selengkapnya di sini
3. Menlu AS Temui Pangeran MBS di Arab Saudi, Bahas Gencatan Senjata Gaza
Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman dan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu di Riyadh kemarin, Senin, 29 April 2024 untuk membahas perlunya gencatan senjata di Gaza. Kedua pihak juga membahas tentang peningkatan hubungan bilateral antara Amerika Serikat dan Arab Saudi.
Kedua Menteri juga membahas upaya berkelanjutan untuk mencapai perdamaian dan keamanan regional yang langgeng. “Termasuk melalui integrasi yang lebih besar antar negara di kawasan dan peningkatan kerja sama bilateral antara Amerika Serikat dan Arab Saudi.”
Blinken dan Mohammed bin Salman membahas pula kebutuhan mendesak untuk mengurangi ketegangan regional, termasuk penghentian serangan Houthi yang merusak kebebasan navigasi di Laut Merah dan kemajuan proses perdamaian Yaman. Pada hari yang sama, Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi menerima panggilan telepon dari Presiden AS Joe Biden untuk membahas perkembangan terkini dalam negosiasi gencatan senjata di Gaza dan bahaya eskalasi militer di Rafah, wilayah kepresidenan Mesir
Baca selengkapnya di sini
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini