Dikritik Soal Pemisahan Anak Imigran, Trump Salahkan Demokrat

Editor

Budi Riza

Rabu, 20 Juni 2018 08:59 WIB

Anak-anak ikut dalam aksi demo di depan kantor Imigrasi dan Bea Cukai di Miramar, Florida, 1 Juni 2018. Langkah Donald Trump memisahkan para orang tua imigran dari anak-anaknya di perbatasan Amerika Serikat-Meksiko menarik kecaman dari PBB, uskup Katolik Roma, dan kelompok kemanusiaan lain. AP

TEMPO.CO, Washington – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menuding Partai Demokrat ingin para imigran ‘mengerumuni’ AS. Pernyataan Trump mengatakan ini menanggapi kritik atas kebijakan pemerintahannya memisahkan para orang tua imigran ilegal yang tertangkap dari anak-anak mereka di perbatasan dengan Meksiko.

Cuitan Trump itu, seperti dilansir CNN, menimbulkan kesan bahwa para imigran adalah hama dan bukannya manusia.

Baca:

2000 Anak Terpisah dari Orang Tua Akibat Kebijakan Imigrasi Trump

Advertising
Advertising

Trump Bela Kebijakan Pemisahan Imigran Ilegal dengan Anak Mereka

“Partai Demokrat adalah masalahnya. Mereka tidak peduli tentang kejahatan dan ingin imigran ilegal masuk tidak peduli soal betapa buruknya mereka itu masuk dan mengerumuni negara kita seperti MS-13. Mereka tidak bisa menang karena kebijakan buruk yang mereka terapkan jadi mereka menganggapnya sebagai calon pemilik suara potensial,” kata Trump lewat cuitannya di akun @realdonaldtrump pada Selasa, 19 Juni 2018 waktu setempat.

Anak-anak imigran gelap yang dipisahkan dari orang tua mereka di bawah kebijakan "zero-tolerance" Presiden Donald Trump, terlihat di kompleks penampungan di di perbatasan Meksiko di Tornillo, Texas, 18 Juni 2018. Zero-tolerance merupakan kebijakan Trump terhadap penyebrangan ilegal, untuk menekan imigran gelap yang masuk. REUTERS/Mike Blake

MS-13 merupakan nama salah satu geng kriminal pada 1980an yang anggotanya merupakan imigran dari beberapa negara seperti Honduras, Guatemala dan Nikaragua. Geng ini kemudian diberantas penegak hukum AS.

Baca:

Kondisi Anak-anak Imigran Meksiko yang Terpisah dari Orang Tua

Meksiko Tangkap 39 Imigran Gelap Tujuan AS

Lewat cuitan, Trump juga mengatakan,”Kita harus selalu menangkap orang yang datang ke negara kita secara ilegal.” Menurut Trump, ada sekitar 10 ribu anak-anak dari total 12 ribu anak-anak yang dikirim orang tuanya melakukan perjalanan berbahaya. Hanya 2000 anak-anak yang datang ke AS bersama orang tua. “Banyak diantara mereka yang telah mencoba masuk ke negara kita secara ilegal sebelumnya.”

Menurut CNN, Trump juga mengatakan di sebuah hotel dalam sebuah acara bahwa dia tidak memiliki pilihan kecuali memisahkan anak-anak dari orang tuanya di perbatasan.

Presiden AS Donald Trump meniup lilin ulang tahunnya saat makan siang bersama Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, di Singapura, Senin, 11 Juni 2018. Kejutan kue ulang tahun tersebut diberikan oleh Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan. Ministry of Communications and Information Singapore via AP

“Ketika kita memproses hukum orang tuanya karena masuk secara ilegal ke AS, yang memang harus diproses hukum, maka kita harus memisahkan anak-anak mereka,” kata Trump.

Trump melanjutkan penegak hukum tidak harus memproses hukum imigran ilegal tapi itu artinya imigran ilegal tidak akan diproses hukum ketika memasuki ke AS secara ilegal. “Itu tidak baik,” kata dia.

CNN melansir kebijakan pemisahan anak dari orang tua imigran merupakan hasil dari kebijakan ‘toleransi nol’ yang diterapkan pemerintahan Trump. Ini tidak terkait dengan Partai Demokrat.

Soal kebijakan pemisahan anak dan orang tua imigran ini, jaksa agung dari 21 negara bagian AS yang diangkat oleh Partai Demokrat mendesak pemerintah AS menghentikan kebijakan itu.

Seperti dilansir Time, mereka mengirim surat terbuka kepada Jaksa Agung Jeff Session dan Menteri Keamanan Dalam Negeri, Kirstjen Nielsen. Isi surat itu menyebut tindakan pemisahan anak dan orang tua imigran ilegal sebagai tidak manusiawi dan bertentangan dengan nilai-nilai Amerika.

“Tindakan pemisahan anak-anak dari orang tua mereka yang mencari perlindungan secara hukum di Amerika adalah salah,” begitu bunyi surat itu.

Pembuatan surat terbuka ini dipimpin oleh Jaksa Agung New Mexico, Hector Balderas, menyusul munculnya pemberitaan di media massa bahwa ada sekitar 2000 anak-anak imigran dipisahkan dari orang tuanya sejak April 2018 di perbatasan AS dengan Meksiko.

Berita terkait

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

8 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

16 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

19 hari lalu

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

Trump telah mengaku tidak bersalah atas 34 dakwaan pemalsuan catatan bisnis dan menyangkal pernah bertemu dengan Stormy Daniels.

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

23 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

23 hari lalu

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

Arab Saudi adalah tempat yang dikunjungi Trump setelah dilantik sebagai Presiden AS pada 2017.

Baca Selengkapnya

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

28 hari lalu

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.

Baca Selengkapnya

Trump Minta Israel Akhiri Perang di Gaza, Ini Alasannya

33 hari lalu

Trump Minta Israel Akhiri Perang di Gaza, Ini Alasannya

Sebagai sekutu paling loyal, Donald Trump memperingatkan Israel untuk mengakhiri perangnya di Gaza.

Baca Selengkapnya

Blinken dan Biden Ucapkan Selamat kepada Prabowo, Apa Artinya untuk Hubungan Indonesia-AS?

37 hari lalu

Blinken dan Biden Ucapkan Selamat kepada Prabowo, Apa Artinya untuk Hubungan Indonesia-AS?

Diplomat top AS, Antony Blinken, baru mengucapkan selamat kepada Prabowo setelah hasil resmi KPU diumumkan.

Baca Selengkapnya

Anatomi Persaingan Sengit Trump Biden di Super Tuesday Menuju Bertarung di Pilpres

44 hari lalu

Anatomi Persaingan Sengit Trump Biden di Super Tuesday Menuju Bertarung di Pilpres

Hasil dari kontes di negara bagian Georgia, Mississippi dan Washington tidak pernah diragukan lagi menyodorkan pertarungan ulang Trump Biden.

Baca Selengkapnya

Sah, Biden Vs Trump di Pilpres AS Bakal Terulang Lagi!

45 hari lalu

Sah, Biden Vs Trump di Pilpres AS Bakal Terulang Lagi!

Dalam pilpres AS tahun ini, Biden vs Trump akan kembali terulang dalam memperebutkan suara rakyat Amerika.

Baca Selengkapnya