Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Korea Utara Hukum Mati 4 Pekerja Media Korea Selatan

image-gnews
Seorang petugas berpose saat menjaga tokonya di komplek perumahan baru usai pembukaan di Ryomyong,  Pyongyang, Korea Utara, 13 April 2017.  REUTERS/Damir Sagolj
Seorang petugas berpose saat menjaga tokonya di komplek perumahan baru usai pembukaan di Ryomyong, Pyongyang, Korea Utara, 13 April 2017. REUTERS/Damir Sagolj
Iklan

TEMPO.CO, Pyongyang - Pengadilan Korea Utara menghukum mati 2 wartawan Korea Selatan dan 2 pemimpin media tempat mereka bekerja karena mengulas sebuah buku yang dianggap menghina Korea Utara. Keempat pekerja media itu mengulas sebuah buku tentang ekonomi kapitalis di Korea Utara yang ditulis 2 wartawan Inggris.

Dalam sebuah artikel di media KCNA, juru bicara pengadilan mengatakan buku  yang aslinya diterbitkan dalam bahasa Inggris dan telah diterjemahkan ke bahasa Korea sangat menghina martabat Korea Utara.

Baca: Kim Jong-un Perintahkan Tentara yang Kelaparan Curi Jagung Warga

Seperti yang dilansir Reuters pada 31 Agustus 2017, pengadilan menyatakan wartawan Son Hyo Rim dan Yang Ji Ho-yang bekerja untuk surat kabar Korea Selatan Dong-A Ilbo dan Chosun Ilbo serta Kim Jae Ho dan Pang Sang Hun, yang masing-masing menjabat sebagai pemimpin 2 media tersebut telah dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan Korea Utara.

"Para terpidana tidak memiliki hak untuk mengajukan banding dan eksekusi akan dilakukan setiap saat dan di mana saja tanpa melalui prosedur," kata juru bicara pengadilan.

Surat kabar konservatif Chosun Ilbo dan Dong-A Ilbo beberapa waktu lalu mengulas sebuah buku berjudul Rahasia Korea Utara yang ditulis oleh wartawan Reuters yang bertugas di Korea Selatan, James Pearson dan eks wartawan majalah the Economist, Daniel Tudor. Buku itu terbit tahun 2015.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca: Korea Utara Hukum Kerja Paksa Warga Amerika Serikat

Buku ini membahas perkembangan kehidupan sehari-hari Korea Utara yang berkisar seputar drama Korea Selatan yang beredar di pasar gelap dan barang fashion serta gaya rambut yang dikirim dari negara-negara tetangga. Warga yang mendapatkan barang 'ilegal' sering menyuap pejabat.

Buku itu kemudian diterjemahkan ke bahasa Korea dengan judul diubah menjadi "Republik Kapitalis Korea". Judul itu dianggap mengolok-olok karena memplesetkan nama resmi Korea Utara.

Pengadilan Korea Utara menggambarkan peninjauan buku tersebut sebagai perbuatan kejahatan terkutuk dengan penghinaan serius terhadap martabat Korea Utara. Namun, tidak ada hukuman yang dijatuhkan untuk penulis asli buku itu.

REUTERS|NEWSWEEK|YON DEMA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ditemukan Lagi Foto Keluarga Kerajaan Inggris yang Diedit

37 hari lalu

Potret keluarga mendiang Ratu Elizabeth II Inggris bersama beberapa cucu dan cicitnya (barisan belakang, kiri ke kanan) Lady Louise Mountbatten-Windsor, James, Earl of Wessex, (barisan tengah, kiri ke kanan) Lena Tindall, Pangeran George , Putri Charlotte, Isla Phillips, Pangeran Louis, (barisan depan, kiri ke kanan) Mia Tindall memegang Lucas Tindall, dan Savannah Phillips, diambil di Kastil Balmoral, Inggris, dalam gambar selebaran tak bertanggal yang dikeluarkan oleh Istana Kensington pada 21 April 2023, The Prince and Princess of Wales/Kensington Palace/Handout via REUTERS
Ditemukan Lagi Foto Keluarga Kerajaan Inggris yang Diedit

Getty Images menemukan satu lagi foto keluarga Kerajaan Inggris yang sudah diedit.


Investigasi PBB: Tank Israel Sengaja Menembak Sejumlah Reporter di Lebanon

43 hari lalu

Jurnalis Reuters Issam Abdallah mengambil foto selfie saat bekerja di Maras, Turki, 11 Februari 2023. REUTERS/Issam Abdallah
Investigasi PBB: Tank Israel Sengaja Menembak Sejumlah Reporter di Lebanon

Investigasi Pasukan Sementara PBB di Lebanon menemukan tank Israel membunuh reporter Reuters Issam Abdallah dan melukai beberapa lainnya pada Oktober.


Kantor Berita Papan Atas Tarik Foto Kate Middleton

46 hari lalu

Catherine, Princess of Wales dari Inggris mengunjungi The Foundling Museum, di London, Inggris, 25 Mei 2023. Calon Ratu Inggris yang sering dipanggil Kate Middleton ini telah menjabat sebagai pelindung museum sejak 2019. REUTERS/Henry Nicholls
Kantor Berita Papan Atas Tarik Foto Kate Middleton

Beberapa kantor berita papan atas menarik sebuah foto Kate Middleton karena dianggap sudah diedit berlebihan


Survei Pernah Ungkap India sebagai Negara Tak Aman untuk Perempuan

47 hari lalu

Ilustrasi perkosaan. prameyanews7.com
Survei Pernah Ungkap India sebagai Negara Tak Aman untuk Perempuan

Survei yang dilakukan Thomson Reuters Foundation pada 2018 silam pernah mengungkap India sebagai salah satu negara tak aman untuk perempuan.


Penyataan Prabowo Subianto yang Disorot Media Asing, Terbaru Sebut Demokrasi Sangat Melelahkan

50 hari lalu

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyampaikan keynote speech pada acara Mandiri Investment Forum (MIF) 2024 di Jakarta, Selasa 5 Maret 2024. Mandiri Investment Forum 2024 yang dihadiri lebih dari 25 ribu partisipan baik dari dalam maupun luar negeri itu juga sebagai komitmen Bank Mandiri dalam memberi kontribusi untuk terus mendukung investasi dan memperkuat pertumbuhan ekonomi di tengah meningkatnya risiko global. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Penyataan Prabowo Subianto yang Disorot Media Asing, Terbaru Sebut Demokrasi Sangat Melelahkan

Prabowo Subianto belakangan ini menjadi sorotan media asing karena pencalonannya sebagai presiden serta beberapa pernyataan yang dilontarkannya.


Meliput dan Menjalani Neraka di Gaza, Nasib Jurnalis Palestina di Ujung Tanduk

19 Desember 2023

Wael Al-Dahdou, Hind Khoudary, dan Motaz Azaiza. Istimewa
Meliput dan Menjalani Neraka di Gaza, Nasib Jurnalis Palestina di Ujung Tanduk

Langsung dan tanpa filter, liputan jurnalis Palestina memberikan gambaran tentang neraka di Gaza akibat pengeboman Israel


Abaikan Persetujuan Kongres, AS Kirim Belasan Ribu Peluru Tank ke Israel

10 Desember 2023

Seorang tentara Israel berjalan di atas tank Merkava dekat perbatasan Israel-Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas, Israel 23 November 2023. Tank Merkava menjadi salah satu tank yang digunakan Militer Israel saat menggempur Gaza. REUTERS/Alexander Ermochenko
Abaikan Persetujuan Kongres, AS Kirim Belasan Ribu Peluru Tank ke Israel

Amerika Serikat telah menggunakan otoritas darurat untuk mengizinkan penjualan sekitar 14.000 peluru tank Merkava ke Israel tanpa persetujuan Kongres


Israel soal Jurnalis Reuters Tewas di Lebanon: Itu Zona Pertempuran

8 Desember 2023

Jurnalis Reuters Issam Abdallah saat bertugas di stasiun kereta yang rusak setelah serangan militer, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, di Mykolaiv, Ukraina 7 April 2022. REUTERS/Ueslei Marcelino
Israel soal Jurnalis Reuters Tewas di Lebanon: Itu Zona Pertempuran

Israel menanggapi penyelidikan Reuters tentang pasukannya membunuh jurnalis Reuters di Lebanon selatan dengan mengatakan itu zona pertempuran aktif.


Keluhkan Israel ke PBB, Lebanon akan Masukkan Laporan Reuters dan AFP

8 Desember 2023

Fatma Kanso, ibu dari Issam Abdallah, jurnalis Reuters yang terbunuh di Lebanon selatan akibat penembakan dari arah Israel, berduka di atas jenazah putranya saat pemakamannya di kota kelahirannya Al Khiyam, Lebanon, 14 Oktober 2023. REUTERS/Zohra Bensemra
Keluhkan Israel ke PBB, Lebanon akan Masukkan Laporan Reuters dan AFP

Lebanon akan merujuk Dewan Keamanan PBB tentang laporan oleh Reuters dan AFP soal tembakan tank militer Israel menewaskan seorang jurnalis Reuters


Blinken Desak Israel Selidiki Pembunuhan Jurnalis di Lebanon

8 Desember 2023

Jurnalis Reuters Issam Abdallah mengambil foto selfie saat bekerja di Maras, Turki, 11 Februari 2023. REUTERS/Issam Abdallah
Blinken Desak Israel Selidiki Pembunuhan Jurnalis di Lebanon

Komentar Blinken muncul setelah kelompok HAM mengatakan Israel harus diselidiki atas kemungkinan kejahatan perang atas pembunuhan jurnalis di Lebanon.