TEMPO.CO, Mosul - Sebuah spa dan pemandian air panas telah dibuka di Kota Mosul, diperuntukan bagi pasukan koalisi Irak yang hendak melepas lelah setelah memerangi kelompok radikal Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS.
Meskipun bangunan terlihat tidak terlalu mewah, namun tempat spa bernama Hammam Al Alil cukup untuk sekedar menyegarkan kembali tubuh dan pikiran setelah lelah bertempur dengan kelompok teroris keji tersebut.
Baca: Unggah Foto Princess Raja Salman, Pemilik Spa Ini Minta Maaf
"Kami berjuang di garis depan dan kami datang ke sini ketika mendapatkan cuti," kata Sahad Mohammed Jaber, 32 tahun , anggota dari unit artileri polisi federal. "Kami bersantai, mandi dan kembali ke pertempuran."
Hammam Al Alil terletak setengah jam perjalanan arah selatan dari garis depan di Mosul barat, di mana ribuan pasukan pemerintah sedang berusaha untuk membasmi milisi ISIS di benteng terakhir mereka di Irak.
Kota di tepi barat sungai Tigris itu direbut kembali pada tahap awal dari penyergapan Mosul, operasi militer terbesar Irak yang dimulai hampir enam bulan yang lalu.
Hammam Al Alil, yang berarti kamar Mandi Bagi Yang Sakit dalam bahasa Arab, kini menjadi populer di kalangan pengungsi dan pasukan Irak. Meskipun bangunannya bobrok, namun tempat itu menyediakan ruang yang sangat dibutuhkan untuk bersantai.
Baca: Kabur Dari Mosul, Al-Baghdadi Dibantu 17 Pengebom Bunuh Diri
Puluhan orang terlihat didalamnya bersantai di dalam kolam air panas dan kolam belerang. Lainnya terlihat tengah diolesi oleh pekerja spa itu dengan berbagai ramuan yang menyegarkan.
Selain bagi tentara, spa itu juga terbuka bagi warga sipil yang ingin melupakan kengerian yang dihadirkan ISIS selama ini. Lingkungan di sekitar spa itu telah dijadikan kamp pengungsi bagi sekitar 30 ribu warga Irak yang lari dari keganasan ISIS.
Spa yang pernah populer di jamannya sebelum perang melawan ISIS, telah menjadi oase di tengah reruntuhan akibat perang.
Spa itu sebelum perang, sempat menjadi salah satu tujuan wisata warga dari seluruh Irak. Spa itu hancur setelah pasukan Amerika Serikat mulai menyerang Irak beberapa tahun lalu bahkan sebelum ISIS mulai menguasai Mosul pada 2014.
DAILY MAIL | USA TODAY | YON DEMA