TEMPO.CO, Kyzyl —Seorang bocah perempuan Siberia ini berani berjalan lebih dari lima kilometer selama tiga jam untuk menembus sungai beku serta suhu minus 24 derajat Celsius, demi menyelamatkan sang nenek.
Seperti dilansir Mirror, Sabtu 4 Maret 2017, Saglana Salchak, 4 tahun, bangun pagi dan seperti biasa memeluk neneknya, pengasuh setelah orang tuanya meninggal dunia.
Baca: Pria Tua Ini Penduduk Terakhir Desa Mikailovka, Siberia
Tapi ia menyadari ada hal yang aneh. Perempuan berusia 60 tahun itu terasa “dingin.”
Ia memberitahukan hal ini kepada sang kakek yang buta. Tak sadar bahwa hari baru beranjak pukul 6 pagi, sang kakek meminta cucunya untuk berjalan sendirian ke desa tetangga sejauh 8 kilometer.
Baca Juga:
Bukan hanya itu. Jalur yang akan dilalui Saglana cilik melewati sungai beku, kawanana serigala serta suhu yang berada jauh di bawah nol derajat Celsius.
Ya, Saglana dan kakek neneknya tinggal di kawasan terpencil, sekitar 248 kilometer sebelah tenggara Kyzyl, ibu kota Negara Bagian Tuva, Siberia, Rusia.
“Beruntung ia tak tewas dimakan serigala yang sering menyerang di rute itu,” kata seorang warga setempat.
Butuh waktu selama tiga jam bagi gadis cilik ini untuk mencapai desa tetangga. Dengan kelelahan, ia pun mengabarkan, “Nenekku kelihatannya meninggal dunia.”
Tetangga desa yang memiliki telepon satelit itu langsung menghubungi aparat setempat.
Tim medis langsung dikirim ke rumah Saglana, tapi neneknya dinyatakan tewas karena serangan jantung.
Namun dokter berhasil menyelamatkan sang kakek yang sudah kehilangan penglihatan.
“Saglana sempat dirawat di rumah sakit untuk memastikan kesehatannya,” tulis The Siberian Times.
Atas keberanian Saglana, ia dielu-elukan sebagai bocah paling berani di Siberia. Politikus setempat pun berlomba-lomba menengok sang bocah di rumah sakit.
MIRROR | THE SIBERIAN TIMES | SITA PLANASARI AQUADINI