TEMPO.CO, Riyadh- Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi mengumumkan nama-nama para pelaku dan para korban dalam rangkaian serangan bom yang terjadi pada Senin, 4 Juli 2016 .
Juru bicara Kementerian mengatakan pelaku bom bunuh diri dekat Mesjid Nabawi, Madinah adalah Nair Muslim Muhammad al Nujaidi, 26 tahun, warga negara Saudi. "Dia memiliki sejarah penyalahgunaan obat-obatan terlarang," tulis pernyataan Kementerian, seperti dilaporkan Saudi Press Agency.
Sedangkan serangan di Qatif terdiri atas tiga orang. Pelaku bom bunuh diri, Abdulrahman Saleh Mohammed Al-Amer, 23 tahun. Pelaku pernah ditangkap dua tahun lalu karena terlibat dalam demo anarkis yang menuntut pembebasan para tahanan terorisme.
Dua penyerang lain adalah Ibrahim Saleh Mohammed Al-Amer, 20 tahun dan Abdulkarim Ibrahim Muhammad Al Hasini, 20 tahun. Dari ketiganya, tidak satu pun yang memiliki kartu identitas Arab Saudi.
Sebelumnya, otoritas Saudi juga telah mengumumkan warga negara Pakistan, pelaku serangan bom di Jeddah. Abdullah Qalzar Khan, 35 tahun, seorang sopir pribadi yang telah tinggal bersama istri dan orang tuanya di Jeddah selama 12 tahun.
Hasil penyelidikan pemerintah Arab Saudi menemukan ketiga serangan menggunakan bahan peledak yang sama, yakni nitrogliserin. Bahan peledak cair itu memiliki daya ledak yang sangat tinggi.
Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi juga menyatakan bahwa mereka telah menangkap 19 tersangka, tujuh di antaranya warga Arab Saudi dan 12 warga negara Pakistan dalam kaitan tiga ledakan bom bunuh diri di Madinah, Qatif dan Jeddah.
Selain itu, Kementerian juga mengumumkan nama-nama keempat anggota pasukan keamanan yang menjadi korban dalam bom dekat Masjid Nabawi, Madinah.
Mereka adalah Muhammad bin Mu’tad Hilal Al Maulid, Hani bin Salim Sulaim As Subhi, Abdul Majid bin Abdullah Audah Al Harbi dan Abdurrahman bin Naji Sulaim Al Juhaini.
Tiga ledakan bom berturut-turut terjadi dekat kantor Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Jeddah, dekat Masjid Nabawi, Madinah dan sebuah masjid Syiah di Qatif pada Senin, menjelang akhir bulan suci Ramadan.
Raja Salman dalam pesan Idul Fitri menegaskan akan mengambil langkah tangan besi bagi siapa saja yang mempengaruhi anak-anak muda Arab Saudi dengan ideologi kekerasan dan ekstremisme.
AL ARABIYA | NATALIA SANTI