Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gempa Ekuador, Bantuan dari Luar Terus Berdatangan  

Editor

Suseno TNR

image-gnews
Petugas penyelamat mencari korban di antara puing bangunan runtuh di Manta, Ekuador, 17 April 2016. Gempa bumi berkekuatan 7,8 skala Richter mengguncang pantai tengah Ekuador, dan menewaskan sedikitnya 235 orang. AP/Patricio Ramos
Petugas penyelamat mencari korban di antara puing bangunan runtuh di Manta, Ekuador, 17 April 2016. Gempa bumi berkekuatan 7,8 skala Richter mengguncang pantai tengah Ekuador, dan menewaskan sedikitnya 235 orang. AP/Patricio Ramos
Iklan

TEMPO.COEkuador - Bala bantuan untuk korban gempa bumi di Ekuador terus meningkat di tengah kekhawatiran atas kondisi yang dihadapi para korban. Ribuan orang kehilangan tempat tinggal, membuat mereka rentan terpapar air minum kotor yang mengandung penyakit.

The World Food Programme atau Program Pangan Dunia dan Oxfam masih terus mengirim bantuan. Sementara itu, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan sedang mempersiapkan airlift besar.

Pada Sabtu lalu, sebuah gempa berkekuatan 7,8 skala Richter mengguncang Ekuador. Kejadian tersebut menewaskan sedikitnya 443 orang, lebih dari 4.000 orang mengalami luka-luka, dan 231 orang dinyatakan hilang. Presiden Rafael Correa mengatakan biaya pemulihan kota diperkirakan mencapai triliunan dolar. 

Tim penyelamat baru-baru ini menemukan enam korban tertimbun puing di sebuah hotel di Kota Manta. Orang-orang itu berhasil dievakuasi. Meskipun begitu, tim berharap agar lebih banyak lagi orang yang ditemukan reruntuhan tersebut.

Para pengungsi sendiri mengatakan mulai mencium bau busuk di wilayah paling parah terkena gempa. "Tim penyelamat akan berupaya fokus lebih dari sekadar mencari korban tewas," kata Menteri Dalam Negeri Ekuador Jose Serrano, Selasa, 19 April 2016. 

Gempa telah merusak jaringan komunikasi, transportasi, dan sanitasi. Hal tersebut dianggap yang menghambat datangnya upaya bantuan. Berikut organisasi internasional yang memberi bantuan:
- WFP mengirim makanan untuk 8.000 orang.
- Lembaga pengungsi PBB (UNHCR) mengatakan akan mengirim kelambu dalam waktu 48 jam.
- Oxfam mengatakan pengiriman air minum yang layak akan dikirim pada hari Rabu.
- Save the Children mengatakan sudah meninjau dan berusaha meyakinkan anak-anak bisa melanjutkan pendidikan yang baik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Warga negara asing dari Irlandia Utara, Kanada, dan Amerika Serikat telah dikonfirmasi keberadaannya. Korban yang tewas dan jumlah korban tewas kemungkinan akan bertambah. "Saya takut jumlah korban masih akan naik karena belum semua puing disingkirkan," kata Correa saat berpidato di televisi.

Biaya rekonstruksi cenderung besar karena, pada saat bersamaan, negara penghasil minyak itu sudah pulih dari kemerosotan harga minyak mentah global. Sementara itu, pemakaman untuk korban telah diselenggarakan di Portoviejo dan Pedernales, dua kota yang terkena dampak terburuk.

Survei Geologi Amerika mengatakan gempa terjadi pada kedalaman yang cukup dangkal, 19,2 kilometer (11,9 mil). Terletak sekitar 27 kilometer dari Muisne di daerah yang jarang penduduknya. Para ilmuwan gempa bumi Ekuador mengatakan gempa ini tidak ada hubungannya dengan gempa di selatan Jepang yang juga terjadi pada Sabtu lalu.

BBC | LARISSA HUDA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gempa Ekuador, 1.700 Orang Masih Hilang

20 April 2016

Seorang wanita melihat kondisi rumahnya yang rusak akibat gempa bumi berkekuatan 7.8 Sr menghantam kawasan pantai tengah Ekuador di Pedernales, 19 April 2016. REUTERS/Henry Romero
Gempa Ekuador, 1.700 Orang Masih Hilang

Untuk pertama kalinya pemerintah mengumumkan jumlah korban hilang sejak gempa berkukatan 7,8 skala Richter itu menggoyang pantai Pasifik, Ekuador.


Ekuador Usir Staf Militer Kedutaan Besar AS  

25 April 2014

Presiden Ekuador Rafael Correa saat jumpa pers mengenai kudeta militer di Honduras (29/6). Correa menyatakan akan melakukan aksi militer apabila diplomatnya  di Honduras terancam. Foto: REUTERS/Guillermo Granja
Ekuador Usir Staf Militer Kedutaan Besar AS  

Sekitar 20 staf Departemen Pertahanan di Kedutaan Besar AS di Quito meninggalkan negara itu akhir bulan ini.


Gunung Berapi di Ekuador Meletus  

6 April 2014

Gunung Berapi Islandia Meletus pada 20 Maret 2010. [VirtualTourist.com]
Gunung Berapi di Ekuador Meletus  

Gunung berapi di Ekuador memuntahkan abu setinggi 10 kilometer.


Rafael Correa Menangkan Pemilu Ekuador  

18 Februari 2013

Rafael Correa. AP/Dolores Ochoa
Rafael Correa Menangkan Pemilu Ekuador  

Berhasil menjalankan program sosial dan ekonomi.


Mengapa Ekuador Beri Suaka pada Assange?  

17 Agustus 2012

Presiden Ekuador Rafael Correa. AP/Victor R. Caivano
Mengapa Ekuador Beri Suaka pada Assange?  

Menurut beberapa analis, Assange meminta perlindungan ke Ekuador karena dia tahu dia bisa mengandalkan Presiden Ekuador, Rafael Correa, untuk membantu


Polisi Inggris Kepung Kedutaan Ekuador  

17 Agustus 2012

Polisi berjaga di luar kantor kedutaan besar Ekuador di London, Inggris (20/6). Pendiri WikiLeaks Julian Assange dikabarkan meminta suaka kepada Ekuador. REUTERS/Paul Hackett
Polisi Inggris Kepung Kedutaan Ekuador  

Operasi mencegah Assange keluar Inggris ini menelan biaya sekitar 50 ribu pound sterling (setara Rp 749 juta) sehari.


Ekuador Beri Suaka bagi Pendiri Wikileaks  

17 Agustus 2012

Julian Assange. AP/Kirsty Wigglesworth, File
Ekuador Beri Suaka bagi Pendiri Wikileaks  

Pemberian suaka itu dilakukan setelah Assange mengungsi ke kantor Kedutaan Ekuador di London selama dua bulan.


Ibu Pendiri Wikileaks Minta Suaka untuk Assange  

30 Juli 2012

Julian Assange. AP/Kirsty Wigglesworth, File
Ibu Pendiri Wikileaks Minta Suaka untuk Assange  

Menanggapi permintaan Christine Assange, pemerintah Ekuador menyatakan tengah mempertimbangkannya.


Presiden Ekuador Belum Putuskan Suaka bagi Assange  

21 Juni 2012

Julian Assange. REUTERS/Stefan Wermuth
Presiden Ekuador Belum Putuskan Suaka bagi Assange  

Presiden Ekuador, Rafael Correa, menyatakan pemerintahnya akan mempertimbangkan dengan serius permintaan suaka bos Wikileaks itu.


Ekuador Usir Duta Besar Amerika Serikat

6 April 2011

Heather Hodges. Foto: wikipedia.org
Ekuador Usir Duta Besar Amerika Serikat

Presiden Correa dianggap membiarkan kasus korupsi.