TEMPO.CO, New York - Indonesia bertekad untuk meningkatkan partisipasi aktif dan peran kepemimpinannya di Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB). Pernyataan itu disampaikan Duta Besar Dian Triansyah Djani saat menyerahkan surat kepercayaan (Credentials) sebagai Wakil Tetap Republik Indonesia (Watapri) di PBB kepada Sekjen Ban Ki-moon di Markas Besar PBB, New York, Selasa (12/4).
“Dalam pertemuan bilateral dengan Sekjen PBB, Duta Besar Djani menyampaikan salam Presiden Joko Widodo dan Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi kepada Sekjen PBB, dan tekad Indonesia untuk terus memajukan prinsip multilateralisme dalam penanganan isu-isu global, terutama yang memiliki dampak langsung terhadap kepentingan nasional Indonesia,” demikian rilis Perwakilan Tetap RI (PTRI) New York, yang diterima Tempo.
Dubes Djani secara khusus menggarisbawahi visi Indonesia untuk meningkatkan perannya dalam misi-misi pemeliharaan perdamaian PBB (“Visi 4000 Peacekeepers”). Selain itu Indonesia bertekad untuk menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB periode 2019-2020.
Selain itu, Indonesia juga akan terus mendorong kemerdekaan untuk Palestina dan penghormatan HAM di berbagai belahan dunia serta kerjasama pembangunan termasuk maritim.
Sebaliknya, Sekjen PBB menyampaikan apresiasinya atas peran penting Indonesia di PBB selama ini, terutama selaku salah satu negara pengirim pasukan perdamaian PBB terbesar (peringkat 10 di dunia), serta kepemimpinan yang ditunjukan oleh Indonesia dalam isu perubahan iklim, Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030,dan isu-isu kemanusiaan.
“Sekjen PBB menyampaikan harapan agar Indonesia dapat terus menjalankan peran kepemimpinan tersebut di PBB,” tulis PTRI dalam rilisnya.
Setelah upacara penyerahan Surat Kepercayaan, dilakukan pertemuan ramah tamah antara Sekjen PBB beserta istri, Ban Soon-taek, dengan Duta Besar Djani beserta istri, Ibu Lista Damayanti Djani.
Penugasan Duta Besar Dian Triansyah Djani selaku Wakil Tetap RI pada PBB merupakan penugasan kedua selaku Duta Besar/Watapri. Trian pernah menjadi Duta Besar/Watapri untuk PBB di Jenewa pada 2009-2012.
Selama karirnya di Kementerian Luar Negeri, Dubes Djani menduduki sejumlah jabatan strategis, seperti Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN (2006-2009) dan Direktur Jenderal Amerika dan Eropa (2012-2016). Salah satu kiprah Dubes Djani antara lain menggodok Piagam ASEAN.
Indonesia telah menjadi negara anggota PBB sejak 28 September 1950, negara ke-60 dari 193 negara anggota PBB. Saat ini, Indonesia menjabat sebagai Wakil Ketua Committee on the Exercise of the Inalienable Rights of the Palestinian People/CEIRPP (Komite Pelaksana Hak-hak Yang Tidak Dapat Diabaikan dari Rakyat Palestina) dan Wakil Presiden Komite Dekolonisasi.
Tahun ini, Indonesia juga akan menjadi tuan rumah dari beberapa pertemuan PBB, termasuk pertemuan Third Preparatory Committee Meeting of UN-Habitat di Surabaya pada akhir Juli 2016.
NATALIA SANTI