TEMPO.CO, Brussels - Seorang sopir taksi di Belgia mempertaruhkan nyawanya membawa polisi ke sebuah pabrik bom milik militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Brussels. Dia harus menjadi inspirasi warga agar bersatu melawan teror.
Bermula ketika dia membawa tiga pria menuju bandara Brussels, Selasa, 22 Maret 2016, dengan membawa beban aneh. Ada banyak koper, semuanya berat.
Para penumpang yang tak dikenalnya itu mengaku mereka telah memesan sebuah van, tapi yang ada sedan. Selanjutnya, koper-koper itu dia angkut. Salah satunya dimasukkan ke bagasi. "Mereka tidak menyentuh koper itu."
Sopir taksi ini sudah terbiasa dengan penumpang aneh. Namun, ketika mendengar kabar ada ledakan bom di bandara, dia tak berpikir panjang. Kendaraannya dipacu kencang menuju kantor polisi Belgia. Ia membawa aparat keamanan ke sebuah apartemen, tempat dia menurunkan tiga pria dengan beban tas berat di kawasan Schaarbeek, pinggiran Brussels.
Di tempat ini, polisi menemukan bahan baku bom seberat 15 kilogram, 150 liter aseton, dan 30 liter perosid, semuanya bahan bom buatan pabrik. "Mereka juga mendapati sebuah laptop yang dibuang ke tong sampah," kata jaksa.
Berita Terbaru: Ledakan di Bandara Brussel
Laptop tersebut, jelas jaksa, berisi pesan terakhir Ibrahim el Bakraoui yang dikenal polisi sebagai seorang kriminal dan preman, bukan mujahid. Sopir taksi itu mengatakan hidupnya merasa tidak aman karena diburu ke mana-mana.
Cuplikan singkat sopir taksi itu dirilis oleh Jaksa Federal Belgia pada Rabu petang waktu setempat, 23 Maret 2016, sekaligus untuk membenarkan teori bahwa seorang teroris yang telah merencanakan serangan segera bergegas kabur ketika polisi Belgia dan Prancis mengendus keberadaan Salah Abdeslam, anggota sel teroris yang menyerang Prancis pada November 2015, yang menewaskan 130 orang.
"Jika mereka terlalu lama berdiam diri, risikonya bakal segera dibekuk," tulis el Bakraoui di laptopnya.
Ibrahim el Bakraoui adalah satu dari tiga pria yang berada di rekaman CCTV membawa beban koper di kereta dorong bandara. Selanjutnya dia meledakkan dirinya di lapangan terbang tersebut. Sedangkan dua lainnya, seorang tewas, satu lagi masih diburu polisi.
Sopir taksi atau warga seperti dia mungkin memegang kunci mengungkap kasus serangan teror. Demi alasan keamanan, identitas pelaku teros tidak diungkapkan ke media. Namun beberapa sumber mengatakan, salah seorang pelaku serangan itu berasal dari Maroko.
DAILY BEAST | CHOIRUL AMINUDDIN