TEMPO.CO, Brussels - Para pemimpin dunia menyatakan terkejut dan mengecam serangan di Belgia pada Selasa pagi, 22 Maret 2016, waktu setempat, yang menewaskan lebih dari 30 orang dan melukai sekitar 200 korban lain.
Dua ledakan menghantam lapangan terbang Zaventem, Brussels, sehingga menewaskan 14 orang. Sedangkan ledakan susulan menghajar stasiun metro Maelbeek di tengah ibu kota Belgia yang mengakibatkan 20 orang meninggal. "Jumlah korban luka kritis sepertinya bakal bertambah," tulis Al Jazeera, Selasa, 22 Maret 2016.
Baca juga: Terduga Pelaku Teror Brussel Terekam Di CCTV Bandara
Kekerasan mematikan ini menyusul serbuan di Paris pada November 2015 yang menewaskan 130 orang oleh Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), kelompok radikal yang juga mengaku bertanggung jawab atas serangan di Brussels.
"Kami berperang. Kami telah mengalami selama berbulan-bulan di Eropa melakukan tindakan perang," kata Perdana Menteri Prancis Manuel Valls.
Presiden Amerika Serikat Barack Obama yang baru saja melawat ke Kuba mendesak semua bangsa di dunia bersatu mengalahkan terorisme. "Kami akan melakukan sesuatu yang diperlukan untuk menyeret pelaku serangan ke meja hijau," ujar Obama. "Kita harus bersatu melawan terorisme."
Baca juga: Usai Serang Belgia, ISIS Ancam Serang Negara Lain
Serangan datang tiga hari setelah Salah Abdeslam, orang yang diburu karena diduga sebagai pelaku serangan Paris, ditangkap setelah terjadi tembak-menembak dengan polisi di Belgia.
"Kami menyadari bahwa kita menghadapi saat yang tragis. Kami harus tenang dan menunjukkan solidaritas," ujar Perdana Menteri Belgia Charles Michel.
Serangan teror di Belgia membuat pengamanan di sejumlah negara Eropa, antara lain Inggris, Prancis, Belanda, Spanyol, Republik Cek, Turki, dan Jerman, meningkatkan keamanan di pusat-pusat keramaian dan transportasi.
"Teroris tidak akan menang," tutur Kepala Staf Kanselir Jerman Angela Merkel Peter Altmaier. Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu mengatakan serangan tersebut menunjukkan wajah global terorisme.
AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN