TEMPO.CO, Manila - Aparat keamanan Filipina, Rabu, 2 Maret 2016, mengungkapkan kepada media soal serangan terhadap seorang ulama Arab Saudi. "Seorang pelaku serangan ditembak mati, sedangkan dua lainnya ditahan," ujarnya.
Ulama Sheikh A'ed al-Qarni mengalami luka-luka setelah ditembak seorang pria bersenjata ketika ia meninggalkan aula universitas di sebelah selatan kota pelabuhan Zamboanga, tempat ulama ini memberikan ceramah.
Pengawalnya, polisi Filipina, menembak mati si penyerang, sedangkan dua tersangka lain ditahan. "Keduanya mencoba melarikan diri," ucap polisi.
"Tersangka muncul dari kerumunan orang, bergerak mendekat, dan menembak korban saat dia akan masuk ke mobil," kata juru bicara polisi Inspektur Jenderal Helen Galvez seraya menambahkan bahwa pria bersenjata itu berjalan ke sebelah sisi kendaraan korban dan menembaknya.
Qarni adalah seorang ulama Islam senior dan memiliki lebih dari 12 juta pengikut di Twitter. Dalam bukunya berjudul Kebangkitan Islam, akademikus Prancis, Stephane Lacroix, memasukkan Qarni ke daftar ulama Saudi yang sangat populer.
Pekan lalu, kedutaan Saudi di Manila meminta polisi lokal meningkatkan keamanan propertinya dan maskapai penerbangan nasional karena mendapat ancaman. Demikian dikatakan juru bicara Kementerian Luar Negeri Filipina, Charles Jose.
Zamboanga, yang berjarak 800 kilometer sebelah selatan Manila, adalah kota terbesar di selatan Filipina, sekaligus menjadi kawan penuh masalah selama beberapa dekade akibat gerakan bersenjata pemberontak oleh minoritas muslim.
AL ARABIYA | CHOIRUL AMINUDDIN