TEMPO.CO, Marawi - Militer Filipina meningkatkan pengamanan setelah mengendus sejumlah milisi ISIS di Marawi menyamar sebagai pengungsi masuk ke Kota Iligan.
Saat ini, menurut laporan Reuters, Kota Iligan mulai dibanjiri pengungsi dari Kota Marawi. Mereka ingin menyelamatkan diri dari pertempuran antara milisi Maute yang berafiliasi terhadap ISIS dengan pasukan pemerintah Filipina.
"Kota Iligan mulai dikunci oleh militer sejak Senin, 28 Mei 2017, karena diduga milisi ISIS di Marawi mulai menyelinap," tulis Straits Times, Selasa, 29 Mei 2017.
Pertempuran di Kota Marawi antara pasukan pemerintah melawan kelompok Maute, militan pro-ISIS, adalah tantangan keamanan terbesar Presiden Rodrigo Duterte selamma menjabat sebagai presiden 11 bulan.
Sejak peperangan berlangsung, hampir 200 ribu penduduk Marawi mengungsi ke Iligan berjarak sektar 38 kilometer ke arah utara. Namun militer melakukan pemeriksaan ketat karena ditakutkan para milisi ISIS menyusup di antara pengungsi.
"Kami tidak ini apa yang terjadi di Mawari pindahke Iligan," kata Kolonel Alex Aduca, Kepala BatalionInfantri Keempat."Kami ingin memastikan keselamatan masyarakat di sini," ujarnya kepada Radio DZMM.
Dia mengatakan, beberapa pemberontak yang mencoba menyelinap ke dalam Iligan telah ditangkap. Namun dia tidak memberikan keterangan rinci kepada wartawan.
Milite Filipina mengatakan, sebanyak 61 militan ISIS, 20 anggota pasukan keamanan dan 19 warga sipil tewas sejak pertempuran di Mawari, Selasa pekan lalu.
STRAITS TIMES | CHOIRUL AMINUDDIN