Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Myanmar Majukan Tanggal Pemilihan Presiden, Demi Suu Kyi?  

image-gnews
Pemimpin partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), Aung San Suu Kyi menerima bunga saat tiba untuk menghadiri rapat di Lower House of Parliament, Naypyitaw, 16 November 2015. REUTERS/Soe Zeya Tun
Pemimpin partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), Aung San Suu Kyi menerima bunga saat tiba untuk menghadiri rapat di Lower House of Parliament, Naypyitaw, 16 November 2015. REUTERS/Soe Zeya Tun
Iklan

TEMPO.COYangoon - Parlemen Myanmar menyepakati untuk memajukan tanggal penetapan calon presiden menjadi 10 Maret 2016 atau satu minggu lebih cepat dari yang disepakati sebelumnya. 

Pada awal Februari, tiga calon masing-masing dari Majelis Rendah, Majelis Tinggi, dan Militer menyetujui tanggal penetapan calon presiden pada 17 Maret. Peraih suara terbanyak akan menjadi presiden dan dua sisanya secara otomatis akan menjadi wakil.

Baca juga: Mahathir Mohamad Mundur dari UMNO

Pengumuman itu menyusul pembicaraan antara Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) dan militer pada Minggu, 28 Februari 2016.  

"Kami mengulur waktu dengan harapan kita bisa bernegosiasi dengan militer untuk menangguhkan Undang-Undang Pasal 59 (f)," kata seorang pejabat senior NLD, seperti dilansir Channel News Asia pada 1 Maret 2016. "Namun sekarang kita menerima bahwa ini tidak dapat terjadi. Kami kembali kepada rencana kami sebelumnya, yang mencalonkan presiden lain, bukan Daw Aung San San Suu Kyi." 

Baca juga: Mahasiswa AS Menangis Minta Maaf ke Korea Utara, Ini Katanya

Pemajuan tanggal pemilihan Presiden Myanmar yang kedua kalinya itu disinyalir untuk menjegal kesempatan pimpinan NLD bernegosiasi tentang pencalonan Aung San Suu Kyi sebagai presiden. Konstitusi Myanmar yang diatur pada pasal 59 (f) membatasi siapa pun yang memiliki pasangan warga negara asing untuk menjadi presiden.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pemilihan yang seyogianya harus berjalan pada pertengahan Februari lalu itu ditunda hingga 17 Maret, menyusul perdebatan terkait dengan pasal 59 (f).

Parlemen Myanmar, yang didominasi NLD—yang mendulang suara mayoritas pada pemilihan bersejarah November tahun lalu, cenderung mempercepat pemilihan guna mengakhiri pertengkaran sengit antara tentara dan NLD.

Baca juga: Warga Diminta Siap Tinggalkan Irak, ISIS Mau Ledakkan Dam?

Menurut NLD, percepatan waktu pemilihan presiden ini bertujuan mempersiapkan presiden memiliki waktu lebih dalam mempersiapkan komposisi pemerintahannya yang harus dimulai pada 1 April mendatang. 

Analis politik Myanmar mengatakan, jika tetap bertahan pada tanggal sebelumnya, otomatis NLD hanya akan punya waktu lebih sedikit, yakni dua minggu. "Ini menjadi jelas bahwa amendemen pasal 59 (f) bertujuan membatasi Suu Kyi menjadi presiden. Jadi mereka ingin nominasi presiden dilakukan sebelumnya sehingga mereka memiliki lebih banyak waktu untuk menangani pembentukan kabinet," ujar analis politik, Yan Myo Di.

CHANNEL NEWS ASIA | YON DEMA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

17 jam lalu

Militer Israel menunjukkan apa yang mereka katakan sebagai rudal balistik Iran yang mereka ambil dari Laut Mati setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, di pangkalan militer Julis, di Israel selatan 16 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.


Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

1 hari lalu

Seorang tentara dari Tentara Pembebasan Nasional Karen (KNLA) berpatroli dengan kendaraan, di samping area yang hancur akibat serangan udara Myanmar di Myawaddy, kota perbatasan Thailand-Myanmar di bawah kendali koalisi pasukan pemberontak yang dipimpin oleh Persatuan Nasional Karen, di Myanmar, 15 April 2024. REUTERS/Athit Perawongmetha
Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.


Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

7 hari lalu

Seorang personel militer berjaga, ketika 200 personel militer Myanmar mundur ke jembatan ke Thailand pada hari Kamis setelah serangan selama berhari-hari oleh perlawanan anti-junta, yang menyatakan mereka telah memenangkan kendali atas kota perbatasan Myawaddy yang penting, yang terbaru dalam sebuah serangkaian kemenangan pemberontak, dekat perbatasan Thailand-Myanmar di Mae Sot, provinsi Tak, Thailand, 11 April 2024. REUTERS/Soe Zeya Tun
Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

Menlu Thailand Parnpree Bahiddha-Nukara tiba di perbatasan dengan Myanmar untuk meninjau penanganan orang-orang yang melarikan diri dari pertempuran.


Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

7 hari lalu

Seorang anggota pemberontak Pasukan Pertahanan Kebangsaan KNDF Karenni menyelamatkan warga sipil yang terjebak di tengah serangan udara, selama pertempuran untuk mengambil alih Loikaw di Negara Bagian Kayah, Myanmar 14 November 2023. REUTERS/Stringer
Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

Thailand membuka menyatakan bisa menampung maksimal 100.000 orang warga Myanmar yang mengungsi.


Mantan Menlu Australia Julie Bishop Ditunjuk Sebagai Utusan Khusus PBB untuk Myanmar

12 hari lalu

Julie Bishop. Reuters
Mantan Menlu Australia Julie Bishop Ditunjuk Sebagai Utusan Khusus PBB untuk Myanmar

Mantan menlu Australia Julie Bishop ditunjuk sebagai utusan pribadi Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk Myanmar.


Sekjen PBB akan Tunjuk Utusan Khusus untuk Atasi Krisis Myanmar

14 hari lalu

Seorang anggota pemberontak Pasukan Pertahanan Kebangsaan KNDF Karenni menyelamatkan warga sipil yang terjebak di tengah serangan udara, selama pertempuran untuk mengambil alih Loikaw di Negara Bagian Kayah, Myanmar 14 November 2023. REUTERS/Stringer
Sekjen PBB akan Tunjuk Utusan Khusus untuk Atasi Krisis Myanmar

Meluasnya konflik bersenjata di seluruh Myanmar membuat masyarakat kehilangan kebutuhan dasar dan akses terhadap layanan penting


5 WNI Terjerat Online Scam di Myanmar

15 hari lalu

Judha Nugraha, Direktur perlindungan WNI & BHI Kementerian Luar Negeri. antaranews.com
5 WNI Terjerat Online Scam di Myanmar

Kementerian Luar Negeri sedang bekerja sama dengan KBRI Yangon dan KBRI Bangkok menangani kasus lima WNI terjerat online scam.


Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

21 hari lalu

Duta Besar RI untuk Federasi Rusia, Jose Tavares. ANTARA/HO-KBRI Moskow.
Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

BUMN energi nuklir Rusia, Rosatom, telah sejak lama menawarkan kerja sama pengembangan PLTN ke Indonesia


Fadli Zon Dorong Perdamaian Myanmar

23 hari lalu

Fadli Zon Dorong Perdamaian Myanmar

Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Fadli Zon, memimpin pertemuan bilateral yang penting dengan Delegasi Parlemen Myanmar dalam Pengasingan di Sidang Parlemen Dunia (IPU) di Jenewa, Swiss.


Bentrok di Rakhine, MER-C Minta Rumah Sakit Tak Diusik Pihak Bertikai Myanmar

24 hari lalu

Seorang pria memegang perangkat rakitan selama protes menentang kudeta militer, di Yangon, Myanmar, Sabtu, 27 Maret 2021. REUTERS / Stringer
Bentrok di Rakhine, MER-C Minta Rumah Sakit Tak Diusik Pihak Bertikai Myanmar

Ketua Presidium MER-C berharap Rumah Sakit Indonesia di Rakhine menjadi tempat netral di tengah konflik bersenjata Myanmar.