Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hina Recep Erdogan, Guru Perempuan di Turki Dibui  

image-gnews
Para pendukung Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) meluapkan kegembiraannya saat merayakan hasil perhitungan sementara pemilu di Istanbul, Turki, 7 Juni 2015. Rakyat Turki pada Minggu mengikuti pemungutan suara untuk menentukan apakah Presiden Recep Tayyip Erdogan bisa memperkuat cengkeramannya yang kian kontroversial di negara tersebut. AP/Emrah Tazegul
Para pendukung Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) meluapkan kegembiraannya saat merayakan hasil perhitungan sementara pemilu di Istanbul, Turki, 7 Juni 2015. Rakyat Turki pada Minggu mengikuti pemungutan suara untuk menentukan apakah Presiden Recep Tayyip Erdogan bisa memperkuat cengkeramannya yang kian kontroversial di negara tersebut. AP/Emrah Tazegul
Iklan

TEMPO.CO, Ankara - Pengadilan di Turki, Rabu, 20 Januari 2016, menjatuhkan hukuman penjara kurang dari setahun terhadap seorang perempuan karena dianggap menirukan bahasa tubuh Presiden Recep Tayyip Erdogan saat kampanye pemilihan presiden pada 2014.

Penghinaan terhadap pejabat publik dianggap sebagai kejahatan di Turki. Erdogan, tokoh yang sangat populer di Turki, tidak bisa menoleransi kritik terhadap dirinya. "Perilaku guru perempuan itu ditanggapi dengan langkah hukum oleh Erdogan," tulis media lokal, Rabu, 20 Januari 2016.

Setelah melakukan perjalanan kampanye di Kota Aegean dari Ismir pada 2014, ketika Erdogan masih menjabat sebagai Perdana Menteri, dia mengecam keras perilaku guru perempuan tersebut. Menurut dia, gesture yang menirukan dirinya dilakukan pula oleh kelompok oposisi Partai Rakyat Republik (CHP).

"Hari ini saya tiba, sepertinya ada seorang perempuan di balkon," ucap Erdogan. "Dia membuat gesture bodoh dengan tangannya. Ke sanalah, mestinya Anda pergi bersama CHP, gesture tangan dan lengan Anda untuk mereka."

Guru perempuan itu, menurut laporan kantor berita Dogan, melakukan pembelaan diri di pengadilan karena merasa tidak bersalah. Namun dia dihukum selama 11 bulan 20 hari kurungan penjara.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebelumnya, pada awal pekan ini, sumber di kantor kepresidenan dan partai oposisi menerangkan, pengacara Erdogan mengajukan gugatan terhadap pemimpin oposisi karena menyebut Erdogan sebagai seorang diktator. Sedangkan pekan lalu, Erdogan mendesak jaksa penuntut umum menginvestigasi sejumlah akademikus yang menandatangani deklarasi berisi kritik terhadap aksi militer di wilayah Kurdi di selatan Turki. 

Adapun pada Jumat, 15 Januari 2016, pasukan keamanan Turki menahan 27 akademikus lantaran dituding mempropagandakan terorisme. Erdogan menuduh lebih dari seribu cendekiawan kampus itu, termasuk akademikus Amerika Serikat Noam Chomsky, melakukan "Perbuatan gelap, jahat, dan brutal."

AL ARABIYA | CHORUL AMINUDDIN    

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Eks Menteri Turki Dirikan Partai untuk Hadang Erdogan

26 Oktober 2017

Meral Aksener. REUTERS
Eks Menteri Turki Dirikan Partai untuk Hadang Erdogan

Eks Menteri Dalam Negeri Turki, Meral Aksener dirikan partai baru untuk geser Erdogan dari kursi kepresidenan dalam pemilihan presiden mendatang.


Erdogan Ganti Komandan Militer Darat, Udara dan Laut Turki

4 Agustus 2017

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berpidato dengan latar belakang monumen peringatan korban kudeta militer di Ankara, Turki, 16 Juli 2017. Ratusan ribu warga menghadiri peringatan kudeta militer yang terjadi pada 15 Juli 2016. AP
Erdogan Ganti Komandan Militer Darat, Udara dan Laut Turki

Perubahan besar di tubuh militer Turki ini dilakukan setelah percobaan kudeta yang gagal lebih dari setahun lalu.


Lagi, Turki Perpanjang Masa Darurat untuk Tiga Bulan

18 Juli 2017

Pendukung Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berkumpul di luar Istana Kepresidenan, saat peringatan gagalnya kudeta di Ankara, Turki, 16 Juli 2017. Turki memperingati gagalnya kudeta militer setahun lalu. AP
Lagi, Turki Perpanjang Masa Darurat untuk Tiga Bulan

Turki memperpanjang masa darurat untuk keempat kalinya


Pemerintah Erdogan Tangkap Direktur Amnesty International Turki

7 Juli 2017

Idil Eser. amnesty.org
Pemerintah Erdogan Tangkap Direktur Amnesty International Turki

Aparat Turki menangkap Direktur Amnesty International Turki, Idil Eser, atas dugaan memiliki hubungan dengan jaringan Fethullah Gulen


Jokowi dan Erdogan Sepakati Kerja Sama Antiteror dan Persenjataan

7 Juli 2017

Presiden Jokowi (kiri) berbincang dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla sebelum berangkat untuk kunjungan kenegaraan ke Turki dari Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, 5 Juli 2017. Lawatan ini merupakan kunjungan balasan atas kunjungan Presiden Recep Tayyip Erdogan ke Jakarta pada 2015. TEMPO/Subekti.
Jokowi dan Erdogan Sepakati Kerja Sama Antiteror dan Persenjataan

Presiden Erdogan menyambut baik pernyataan Jokowi dan menekankan pentingnya pencegahan limpahan teroris ISIS ke negara lain.


Terkait Kudeta Gagal, Turki Adili Jurnalis Kenamaan

19 Juni 2017

Pasukan khusus Turki menangkap 11 buronan yang terlibat dalam upaya kudeta yang gagal pada bulan lalu, di provinsi Mugla, Turki, 1 Agustus 2016. REUTERS/Kenan Gurbuz
Terkait Kudeta Gagal, Turki Adili Jurnalis Kenamaan

Turki mengadili 17 orang yang sebagain besar merupakan jurnalis kenamaan karena dituding terlibat dalam kudeta gagal pada Juli 2016.


Paspamres Terancam Ditangkap, Erdogan Kecam Amerika Serikat  

16 Juni 2017

Pendukung Presiden Recep Tayyip Erdogan, memukuli pengunjuk rasa anti-Erdogan di depan kedubes Turki di Washington, 17 Mei 2017. presstv.ir
Paspamres Terancam Ditangkap, Erdogan Kecam Amerika Serikat  

Erdogan memprotes Amerika Serikat yang dilaporkan mengeluarkan surat penangkapan terhadap Pasmpamres pelaku pemukulan.


Gebuki Demonstran di AS, Paspampres Erdogan Terancam Ditangkap

16 Juni 2017

Pendukung Presiden Recep Tayyip Erdogan, memukuli pengunjuk rasa anti-Erdogan di depan kedubes Turki di Washington, 17 Mei 2017. presstv.ir
Gebuki Demonstran di AS, Paspampres Erdogan Terancam Ditangkap

AS mengelurkan surat penangkapan terhadap 12 paspampres Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan karena memukuli demonstran di Washington


Terkait Gulen, Penasehat Perdana Menteri Turki Ditahan

3 Juni 2017

Turki Presiden Recep Tayyip Erdogan, menyampaikan pidato selama reli pendukung sehari setelah referendum, di luar Istana Kepresidenan, di Ankara, Turki, 17 April 2017. AP/Burhan Ozbilici
Terkait Gulen, Penasehat Perdana Menteri Turki Ditahan

Diduga memiliki hubungan dengan ulama Fethullah Gulen yang didakwa berada di balik kudeta Juli 2016.


Setelah Topan Yolanda, Turki Bangun Masjid di Filipina

2 Juni 2017

Islamic Centre Turki dibuka di Filipina. Aa.com.tr
Setelah Topan Yolanda, Turki Bangun Masjid di Filipina

TDV menghabiskan dana sekitar Rp 13 miliar, termasuk untuk pembangunan masjid di tiga kawasan di Kota Ormoc.