Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

ISIS Kelompok Teroris Terkaya Sepanjang Sejarah  

image-gnews
Militan bernama Al Karar dari Irak (tengah) dalam rekaman video yang dirilis oleh Negara Islam pada 16 November 2015. Dalam video baru ISIS memperingatkan bahwa negara-negara ikut melakukan serangan udara terhadap Suriah akan mengalami nasib yang sama seperti Perancis. REUTERS/Social Media via Reuters TV
Militan bernama Al Karar dari Irak (tengah) dalam rekaman video yang dirilis oleh Negara Islam pada 16 November 2015. Dalam video baru ISIS memperingatkan bahwa negara-negara ikut melakukan serangan udara terhadap Suriah akan mengalami nasib yang sama seperti Perancis. REUTERS/Social Media via Reuters TV
Iklan

TEMPO.CO, Baghdad – Penghasilan melimpah dari tambang minyak, pembangkit energi, pemerasan, pajak, dan penjarahan benda-benda antik telah menjadikan ISIS kelompok teroris paling kaya sepanjang sejarah.

Dengan nilai kekayaan yang ditaksir mencapai 1,3 miliar poundsterling atau Rp 31,4 triliun, kelompok militan ini bukan hanya mampu membayar para pejuang dari luar negeri yang bergabung dengan mereka di Timur Tengah, melainkan juga dengan mudah berekspansi dan melakukan serangan di negara-negara Barat.

Sebuah laporan yang dibuat sekelompok pakar menggambarkan besarnya peningkatan pemasukan yang diperoleh ISIS dalam beberapa tahun terakhir.

Angka ini termasuk pemasukan 1 juta poundsterling (Rp 20,9 miliar) per hari dari penjualan minyak mentah, penculikan dengan tebusan bernilai 30 juta poundsterling (Rp 628 miliar) per tahun, pajak penghasilan sebesar 20 persen yang diambil dari warga yang jumlahnya mencapai 10 juta jiwa, dan penguasaan 40 persen dari produk gandum Irak.

Kekayaan ini memungkinkan ISIS berkembang pesat baik secara regional maupun internasional, dan menjadi tantangan berat bagi para pemimpin dunia yang berusaha mengalahkan mereka.

Baca juga: Teror Paris: Inilah 5 Kejadian Baru yang Menegangkan!

Hanya beberapa hari setelah sejumlah serangan teror ISIS yang menewaskan sedikitnya 129 orang di Paris, Steve Killelea, Executive Chairman of the Institute for Economics and Peace, menjelaskan, "Kami melihat perubahan taktik yang dilakukan ISIS di Timur Tengah yang tergambar melalui serangan di Paris akhir pekan lalu.

"Mereka tengah mengembangkan taktik untuk memperluas serangan. Ada juga kecenderungan dari ISIS dan Boko Haram (kelompok teroris di Nigeria) untuk menyasar lebih banyak warga sipil, dan bergeser dari target sebelumnya yang lebih diarahkan kepada personel militer dan pemerintahan.

"Saya pikir mereka melihat bahwa strategi tersebut menimbulkan kekacauan yang lebih besar, mereka bisa mendapatkan lebih banyak korban, dan warga sipil adalah target yang lebih mudah. Kita bisa melihat dampak hebat dari strategi itu dalam teror di Paris yang menimbulkan kepanikan di kalangan masyarakat yang lebih luas."

Killelea menambahkan bahwa ISIS kini juga berfungsi sebagai sebuah negara di Suriah dan Irak dengan menerapkan pajak dengan ekonomi pasar gelap dan taktik pemerasan bergaya mafia.

"Saya pikir yang kita hadapi saat ini adalah sebuah organisasi teroris yang didanai dengan sangat baik. Pendanaan itu memberi mereka kemampuan untuk membayar tentara dan membiayai aksi teror di luar wilayah mereka."

Selanjutnya: rincian menarik..

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pengadilan Prancis Vonis Hukuman Seumur Hidup untuk Pelaku Teror Paris 2015

30 Juni 2022

Salah Abdelsalam. Foto : Wikipedia
Pengadilan Prancis Vonis Hukuman Seumur Hidup untuk Pelaku Teror Paris 2015

Pengadilan Prancis menjatuhkan vonis seumur hidup kepada Salah Abdeslam, satu-satunya pelaku teror Paris 2015 yang masih hidup


Pengakuan Pelaku Bom Bunuh Diri Paris 2015: Saya Tidak Melukai Siapa pun

10 Februari 2022

Sketsa seniman pengadilan Prancis Elisabeth de Pourquery yang menunjukkan Salah Abdeslam, salah satu tersangka kelompok yang diduga melakukan serangan Paris November 2015, dipajang di atas meja selama wawancara dengan Reuters di rumahnya di dekat Paris, Prancis, 27 September. 2021. REUTERS/Gonzalo Fuentes
Pengakuan Pelaku Bom Bunuh Diri Paris 2015: Saya Tidak Melukai Siapa pun

Salah Abdeslam mengatakan bahwa ia tidak meledakkan rompi bom bunuh dirinya dalam serangan teroris di Paris, November 2015 yang menewaskan 130 orang


Prancis Mulai Adili 20 Terdakwa Serangan Teror di Bataclan

8 September 2021

Polisi Prancis dengan perisai pelindung berjalan di antrean dekat gedung konser Bataclan menyusul penembakan fatal di Paris, Prancis, 14 November 2015. Orang-orang bersenjata dan pengebom menyerang restoran, bar, dan gedung konser yang ramai di lokasi sekitar Paris pada Jumat malam, menewaskan puluhan orang dalam apa yang digambarkan oleh Presiden Prancis sebagai serangan teroris yang belum pernah terjadi sebelumnya. [REUTERS/Christian Hartmann/File Foto]
Prancis Mulai Adili 20 Terdakwa Serangan Teror di Bataclan

Prancis pada Rabu mengadili 20 orang terdakwa yang diduga terlibat dalam serangkaian aksi teror di Bataclan, Paris, pada 13 November 2015.


Teror Paris, Pria Ini Ledakkan Diri Saat Menabrak Mobil Polisi

20 Juni 2017

Sebuah mobil menabrak van polisi di Avenue des Champs-lysees di Paris. REUTERS
Teror Paris, Pria Ini Ledakkan Diri Saat Menabrak Mobil Polisi

Teror Paris kembali terjadi ketika pengemudi mobil sedan meledakkan diri saat berusaha menabrak iringan mobil polisi.


Teror di Paris, Begini Kata Pelaku Serangan Katedral Notre-Dame

7 Juni 2017

Polisi berjaga di depan Katedral Notre Dame, Paris, setelah terjadi serangan, Selasa, 6 Juni 2017 (Reuters)
Teror di Paris, Begini Kata Pelaku Serangan Katedral Notre-Dame

Pelaku penyerang perwira polisi di Katedral Notre-Dame, dalam teror di Paris, Selasa waktu setempat dalam aksinya sempat mengatakan: Ini untuk Suriah


Teror di Paris, Pelaku Serang Polisi di Katedral Notre Dame

7 Juni 2017

Polisi berjaga di depan Katedral Notre Dame, Paris, setelah terjadi serangan, Selasa, 6 Juni 2017 (Reuters)
Teror di Paris, Pelaku Serang Polisi di Katedral Notre Dame

Teror terjadi di Paris. Seorang pria menyerang polisi di depan Katedral Notre Dame, Paris.


Pengacara Teroris Paris Mundur, Ini Alasannya  

12 Oktober 2016

Peringatan yang dikeluarkan polisi Prancis lewat twitter tentang Salah Abdeslam, tersangka pelaku teror di Paris, pada November 2016. Salah Abdeslam ditangkap polisi antiteror Belgia, pada 18 maret 2016. REUTERS/POLICE NATIONALE
Pengacara Teroris Paris Mundur, Ini Alasannya  

Pengacara sempat memprotes kamera pengawas di sel Abdeslam.


Prancis Tangkap Dua Orang yang Diduga Terlibat dalam Pembunuhan Pastor

1 Agustus 2016

Pastor Abbe Jacques Hamel (kiri). Gereja Gambetta di Saint-Etienne-du-Rouvray. mirror.co.uk
Prancis Tangkap Dua Orang yang Diduga Terlibat dalam Pembunuhan Pastor

Polisi Prancis menangkap dua orang yang diduga terlibat dalam
pembunuhan terhadap seorang pastor di sebuah gereja di Normandia.


Pelaku Kedua Pembunuh Pastor di Prancis Bisa Diidentifikasi  

28 Juli 2016

Seorang polisi berjaga di depan Balai Kota setelah dua penyerang menyandera lima orang di Gereja Saint-Etienne-du -Rouvray, Normandy, Prancis, 26 Juli 2016. Ini merupakan serangan teroris kedua di Prancis selama bulan Juli. REUTERS/Pascal Rossignol
Pelaku Kedua Pembunuh Pastor di Prancis Bisa Diidentifikasi  

Jenazahnya lebih sulit diidentifikasi daripada Kermiche karena tubuhnya sudah rusak dalam penembakan.


JK: Terorisme Meluas dari Negara Gagal ke Negara Stabil  

16 Juli 2016

Wakil Presiden Jusuf Kalla. TEMPO/Imam Sukamto
JK: Terorisme Meluas dari Negara Gagal ke Negara Stabil  

Sesi Retreat KTT ASEM membahas isu-isu mengenai Brexit, migrasi, terorisme, serta isu-isu keamanan dan perdamaian di kawasan itu.