TEMPO.CO, Paris- Teror Paris kembali terjadi ketika pengemudi mobil sedan meledakkan diri saat berusaha menabrak iringan mobil polisi polisi yang bertugas di kawasan wisata terkenal Champs-Elysées di Paris, Prancis, Senin, 19 Juni 2017. Pengemudi mobil kemudian tewas akibat ledakan.
Polisi menemukan dua tabung gas dan senjata Kalasnikov dan beberapa senjata lainnya dari dalam mobil sedan berwarna putih. Pengemudi yang mengenakan baju putih dan celana hitam tergeletak di tanah, tewas.
Baca: Polisi Tangkap Lima Orang yang Diduga Terlibat Teror di Nice
Dari investigasi aparat anti-teror Prancis, mengutip BBC, pengemudi ternyata sudah sejak tahun 2015 masuk dalam daftar pencarian orang karena diduga anggota gerakan Islam radikal di Prancis.
"Aparat keamanan sekali lagi menjadi target di Prancis," kata Gérard Collomb, Menteri Dalam Negeri Prancis.
Saksi mata seorang jurnalis surat kabar Libération, Éric Favereau, mengatakan dirinya menyaksikan pelaku berusaha memblokade iringan mobil polisi, lalu meledakkan mobilnya seperti aksi bom bunuh diri.
Baca: Terungkap, Tersangka Teror Paris Merencanakan Serangan Baru
Polisi Prancis lalu memukuli jendela mobil pelaku dalam keadaan terbakar dan mengeluarkan tubuhnya. Sementara polisi yang lain berusaha memadamkan api.
Polisi Paris kemudian mengarahkan para turis untuk tidak mendekati lokasi terjadinya aksi meledakkan diri oleh pengemudi mobil sedan. Sementara stasiun kereta Metro ke arah lokasi ledakan mobil ditutup disebabkan teror Paris yang merengut satu jiwa, pelaku teror.
BBC | INDEPENDENT | MARIA RITA