TEMPO.CO, Madrid - Pemerintah Spanyol dan Maroko, Selasa, 25 Agustus 2015, menahan 14 orang yang diduga merekrut sejumlah orang untuk bergabung bersama Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Menurut Kementeri Dalam Negeri Spanyol, para tersangka itu ditahan di luar Madrid dan sejumlah kota lainnya di Maroko. "Mereka ditahan lantaran diduga akan mengirimkan sejumlah orang untuk bergabung dengan organisasi teroris ISIS di daerah yang dikuasai."
Pasukan keamanan Spanyol melakukan operasi penertiban beberapa hari setelah seorang pria 26 tahun berkebangsaan Maroko dituding menyerang sebuah kereta api penumpang di Prancis. Dalam aksinya, lelaki ini menggunakan senjata api Kalashnikov dan belati.
"Operasi keamanan ini akan berlanjut," Kementerian menyatakan tanpa menjelaskan detailnya.
Kementerian melanjutkan, dinas intelijen kedua negara hari ini telah menahan 14 orang di Martin de la Vega di kawasan Madrid dan di Fez, Casablanca, Nador, Al Hoceima, serta Driouech di Maroko.
Spanyol dan negara lainnya di Eropa serta Afrika Utara mengatakan mereka sangat khawatir terhadap warganya yang bergabung dengan kelompok militan di luar negeri dan kembali ke negaranya guna melancarkan serangan di dalam negeri.
AL ARABIYA | BUSSINESSINSIDER | CHOIRUL AMINUDDIN