TEMPO.CO, Kolombo - Seseorang tak dikenal dilaporkan telah melepaskan tembakan kepada para pekerja yang sedang mengikuti kampanye di Kolombo, ibu kota Sri Lanka, Jumat 31 Juli 2015. Akibatnya satu orang tewas dan 13 orang lainnya cedera.
"Orang-orang bersenjata menembak pekerja yang mengikuti kampanye dari kendaraan dan melarikan diri dari TKP," kata juru bicara polisi Ruwan Gunasekara, seperti dilansir New York Times.
Baca Juga:
Menurut Ruwan, polisi sedang menyelidiki untuk menangkap para pelaku. Para pekerja yang jadi korban saat itu tengah mengikuti kampanye mendukung Menteri Keuangan Ravi Karunanayake dari Partai Persatuan Nasional (UNP).
Direktur Rumah Sakit Nasional Kolombo Anil Jasinghe mengatakan seorang wanita yang dibawa ke rumah sakit telah tewas dan 13 orang lainnya harus dirawat karena luka tembak. Polisi dan pejabat rumah sakit mengatakan tragedi itu adalah tindakan kekerasan politik besar pertama yang terjadi sebelum pemilihan anggota parlemen.
Pemilu Sri Lanka akan diselenggarakan pada 17 Agustus. Proses pemilu di negara itu sebagian besar berjalan damai sebelum muncul kejadian ini.
Bekas Presiden Sri Lanka, Mahinda Rajapaksa, yang kini menghadapi penyelidikan PBB atas kejahatan perang, akan maju dalam pemilihan perdana menteri sebagai calon dari partai berkuasa. Setelah beberapa bulan pemerintahan koalisi buntu, Presiden Maithripala Sirisena, lawan Rajapaksa, terpaksa mendukung Rajapaksa untuk menghindari perpecahan dalam koalisinya.
NEW YORK TIMES | MECHOS DE LAROCHA