Filipina Siaga Menghadapi Kemungkinan Kudeta
Senin, 12 September 2005 21:43 WIB
Konfirmasi Email
Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.
Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo
Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang
Senin, 12 September 2005 21:43 WIB
Berita Selanjutnya
Demo Mahasiswa Amerika: Stop Investasi Kampus di Israel
49 detik lalu
Artikel Terkait
Rekomendasi Artikel
Video Pilihan
Cerita Presiden Filipina Joseph Estrada Diganti Gloria Macapagal Arroyo di 2011
20 Januari 2022
Pada 1998 Joseph Estrada menjadi Presiden Filipina melalui pilpres. Namun Oktober 2000 dokumen skandal korupsinya beredar, yang beruung pemakzulannya.
Presiden Arroyo Terancam Dimakzulkan
24 November 2008
Arroyo dituduh telah menyetujui kontrak pembangunan jaringan telekomunikasi nasional yang kontroversial lewat sebuah pertemuan rahasia di Cina.
Bukti Korupsi Arroyo Diserahkan ke Senat
18 Februari 2008
Seorang bekas konsultan pemerintah menyerahkan uang senilai Rp 115 juta, yang dipakai untuk menyuapnya agar tak membocorkan dugaan korupsi dalam rencana pembangunan jaringan pita lebar (broadband) nasional.
Arroyo Didemo, Manila Tegang
15 Februari 2008
Massa demonstran melemparkan tomat ke wajah Presiden Arroyo dan suaminya yang dituding melakukan korupsi.
Arroyo Diduga Suap Anggota Parlemen
17 Oktober 2007
Ajudan Istana Malacanang membagi-bagikan uang 500 ribu peso atau sekitar Rp 100 juta untuk setiap gubernur dan anggota parlemen.
Filipina Masih Memburu Dulmatin
27 Januari 2007
Sebelumnya tersiar kabar bahwa Dulmatin terluka dalam serbuan militer Filipina ke markas Abu Sayyaf di Sulu, pekan lalu
Arroyo Lolos Lagi dari Pemakzulan
24 Agustus 2006
Kongres Filipina hari ini menolak upaya kedua untuk memakzulkan Presiden Gloria Macapagal Arroyo atas dugaan pelanggaran aturan dalam pemilihan umum 2004.
Filipina Bentuk Tim Pengawas Hemat Energi
25 Agustus 2005
Presiden Gloria Arroyo hari ini mencanangkan gerakan hemat energi di kalangan pemerintah. Jika ingin mendapatkan dukungan dari kalangan swasta dan masyarakat luas, kita harus memperlihatkannya telebih dulu, kata Arroyo.
Pemakzulan Arroyo Gagal di Parlemen
3 Agustus 2005
Kalangan oposisi hanya sanggup mengumpulkan 42 tanda tangan dari 236 anggota parlemen.
Demo Anti-Arroyo Meningkat, Militer Filipina Siaga Penuh
24 Juli 2005
Aksi demonstrasi berpusat di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Filipina. Rencananya demo akan diisi dengan aksi debat terbuka atas tuduhan terhadap Arroyo.