TEMPO.CO, London - David Cameron tetap mempertahankan jabatannya sebagai Perdana Menteri Inggris setelah Partai Konservatif memenangi pemilihan umum Inggris yang digelar pada Kamis, 7 Mei 2015, waktu setempat.
Kemenangan ini menjungkirbalikkan sejumlah ramalan yang menyebutkan bahwa Partai Konservatif bakal tumbang oleh kelompok oposisi Partai Buruh.
Hasil jajak pendapat yang sebelumnya digelar oleh sejumlah media televisi Inggris cukup mengejutkan berbagai pihak. Partai Buruh, sebagai partai oposisi terkuat di Inggris, diperkirakan meraih 316 kursi. Adapun Konservatif mendapatkan 325 kursi.
Sementara itu, jajak pendapat lain menyebutkan Buruh mendapatkan 239 kursi, Partai Nasional Skotlandia (SNP) 58 kursi, dan Liberal Demokrat 10 kursi. Adapun jajak pendapat BBC menyebutkan bahwa Konservatif bakal meraih 329 kursi, cukup bagi Cameron untuk membentuk pemerintahan tanpa harus berkoalisi dengan partai lain.
"Dalam perolehan suara nasional, Konservatif memperoleh 37 persen, Buruh 31 persen, UKIP 13 persen, Liberal Demokrat 8 persen, SNP 5 persen, Partai Hijau 4 persen, dan Plaid Cymru 1 persen," tulis BBC, Jumat, 8 Mei 2015.
Berbicara setelah sukses mempertahankan perolehan kursi di Witney, Cameron mengatakan kebijakan Partai Konservatif pada masa pemerintahan dia sebelumnya tetap berdasarkan hasil pemilu ini.
Dia berjanji akan tetap mempertahankan Inggris sebagai anggota Uni Eropa. "Inggris tetap bersama Uni Eropa."
Cameron tersenyum ketika kembali ke kantornya sebagai Perdana Menteri di Downing Street, Jumat dinihari, 8 Mei 2015, waktu setempat, setelah partainya dinyatakan unggul lebih dari 100 kursi atas partai lain.
AL JAZEERA | BBC | REUTERS | CHOIRUL