Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Australia Tak Tarik Dubesnya Ketika Warganya Digantung Singapura  

image-gnews
Perdana Menteri Australia, Tony Abbott (kanan) bersalaman dengan Presiden Joko Widodo saat menghadiri prosesi upacara pemakaman Mantan PM Singapura, Lee Kuan Yew, di Singapura, 29 Maret 2015. (AP Photo)
Perdana Menteri Australia, Tony Abbott (kanan) bersalaman dengan Presiden Joko Widodo saat menghadiri prosesi upacara pemakaman Mantan PM Singapura, Lee Kuan Yew, di Singapura, 29 Maret 2015. (AP Photo)
Iklan

TEMPO.COJakarta - Perdana Menteri Australia Tony Abbott pada Rabu, 29 April 2015 memutuskan untuk memanggil Paul Grigson, Duta Besar Australia di Jakarta, setelah dua warga Australia, yakni Myuran Sukumaran dan Andrew Chan, menjalani eksekusi hukuman mati di Nusakambangan. 

"Kami menghargai kedaulatan Indonesia, tapi eksekusi mati ini bukan hal sederhana yang bisa dilupakan begitu saja," kata Abbot dalam konferensi pers di kantornya, seperti yang dilansir Sydney Morning Herald, Rabu, 29 April 2015.

Menurut Abbot, Duta Besar Australia untuk Indonesia Paul Grigson akan dipulangkan untuk berkonsultasi dengan pemerintah Australia soal hubungan bilateral kedua negara. Penarikan duta besar ini juga dilakukan untuk menghargai nyawa dua warga negara Australia yang ditembak timah panas oleh jaksa eksekutor di Nusa Kambangan. "Eksekusi mati itu kejam, seharusnya itu tak perlu dilakukan," kata dia.

Ini adalah kali pertama Australia memanggil pulang duta besarnya di sebuah negara terkait warganya yang dieksekusi mati karena kasus narkotik. Canberra tak pernah memilih opsi ini meski warganya pernah dieksekusi mati juga di Singapura tahun 2005 serta di Malaysia pada 1986 dan 1993. 

Tahun 2005, saat Nguyen Tuong Van, 25 tahun, ditangkap karena narkoba dan kemudian menjalani eksekusi mati di Singapura, Desember 2005, Australia tak menarik duta besarnya meski sempat tegang. Nguyen tertangkap di Bandara Changi, Singapura, pada 2002 karena membawa 392,2 gram heroin dari Kamboja. Jumlah heroin Nguyen 26 kali lebih banyak dibanding jumlah minimal dalam undang-undang Singapura. Sesuai undang-undang anti-narkoba Singapura, siapa pun yang memiliki heroin minimal 15 gram diancam hukuman mati.

Pengadilan Singapura menjatuhkan hukuman mati pada Nguyen pada 20 Maret 2004. Nguyen ajukan banding dan kalah. Pengadilan Banding Singapura memutus Nguyen pada 20 Oktober 2004 tetap menjalani eksekusi hukuman mati dengan cara digantung pada 2 Desember 2005. Eksekusi Nguyen berlangsung diam-diam dan saat itu sedang berlangsung KTT APEC di Korea Selatan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebelum eksekusi, John Howard, Perdana Menteri Australia saat itu, mengajukan permohonan terakhir untuk menyelamatkan nyawa Nguyen. Howard minta kepada Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong untuk menghentikan eksekusi. Permohonan ditolak dan eksekusi tetap dilakukan.

Howard mengatakan kecewa dengan proses eksekusi karena Singapura tak memberitahu kapan hari eksekusi Nguyen, padahal keduanya sempat bertemu. Menteri Luar Negeri Singapura George Yeo pun menyampaikan permintaan maaf kepada Menteri Luar Negeri Australia Alexander Downer. Namun setelah itu hubungan membaik. Australia tak pernah mengancam atau menarik dubesnya dari Singapura.

Dalam jumpa pers pada Rabu, 29 April 2015 pagi, Abbot beralasan eksekusi mati terhadap kedua warganya itu kejam dan tak diperlukan. Ia menyebut saat ini adalah masa-masa gelap hubungan diplomatik antara Indonesia dan Australia. "Saya ingin menekankan bahwa hubungan Australia tercederai atas apa yang terjadi dalam beberapa jam terakhir," kata Abbot. 

Andrew Chan dan Myuran Sukumaran masuk dalam gelombang kedua pelaksanaan eksekusi mati dinihari tadi. Selain dua anggota Bali Nine, ada enam terpidana mati lainnya yang dieksekusi, yakni Martin Anderson, Raheem Agbaje, Rodrigo Gularte, Sylvester Obiekwe Nwolise, Okwudili Oyatanze, dan warga negara Indonesia Zainal Abidin. Jenazah duo Bali Nine ini akan disemayamkan di Kedutaan Besar Australia sebelum dipulangkan ke negara asal mereka.

YOLANDA RYAN ARMINDYA| SYDNEY MORNING HERALD

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


AS Prihatin atas Rekaman Eksekusi Israel di RS Al Shifa, Tapi Kecam Hamas

25 hari lalu

Warga Palestina memeriksa kerusakan di Rumah Sakit Al Shifa setelah pasukan Israel mundur dari Rumah Sakit dan daerah sekitarnya setelah operasi dua minggu, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Kota Gaza, 1 April 2024. REUTERS/Dawoud Abu Alkas
AS Prihatin atas Rekaman Eksekusi Israel di RS Al Shifa, Tapi Kecam Hamas

Pasukan Israel pada Senin mundur dari kompleks rumah sakit terbesar Al Shifa di Gaza itu setelah pengepungan selama dua pekan terakhir.


30 Warga Palestina yang Ditahan Israel Ditemukan Tewas Diborgol di Sekolah Gaza

1 Februari 2024

Orang-orang menguburkan warga Palestina, termasuk mereka yang tewas dalam serangan dan tembakan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 30 Januari 2024. REUTERS/Mohammed Salem
30 Warga Palestina yang Ditahan Israel Ditemukan Tewas Diborgol di Sekolah Gaza

Israel menolak memberikan informasi tentang nasib warga Palestina yang ditahan di Gaza, kata LSM lokal


Iran Eksekusi Mati Demonstran Mahsa Amini, Dituduh Tabrak Polisi Hingga Tewas

23 Januari 2024

Mohammad Ghobadlou, 23. FOTO/Islamic Republic News Agency
Iran Eksekusi Mati Demonstran Mahsa Amini, Dituduh Tabrak Polisi Hingga Tewas

Iran mengeksekusi mati Mohammad Ghobadlou, 23 tahun, seorang demonstran protes Mahsa Amini atas tuduhan pembunuhan polisi


19 Warga Sipil Laki-laki di Gaza Dieksekusi Mati Tentara Israel

21 Januari 2024

Seorang pemuda Palestina menghidupkan sejumlah lilin di atas peti mati saat menggelar aksi belasungkawa untuk 4 warga Palestina yang tewas oleh pasukan Israel di Kota Gaza, 25 Desember 2015. 4 warga Palestna tersebut tewas usai ditembaki oleh tentara Israel. REUTERS
19 Warga Sipil Laki-laki di Gaza Dieksekusi Mati Tentara Israel

Keterangan saksi mata mengungkap setidaknya 19 laki-laki dalam sebuah gedung rumah susun dieksekusi mati tentara Israel.


PBB Desak Israel Selidiki Tuduhan Tentaranya Eksekusi Mati 11 Pria Palestina Tak Bersenjata di Gaza

21 Desember 2023

Tentara Israel. antaranews.com
PBB Desak Israel Selidiki Tuduhan Tentaranya Eksekusi Mati 11 Pria Palestina Tak Bersenjata di Gaza

Komisaris Tinggi PBB untuk HAM menyebut eksekusi mati belasan pria Palestina itu 'menimbulkan kekhawatiran dilakukannya kejahatan perang' di Gaza


Iran Klaim Telah Mengeksekusi Agen Mossad

18 Desember 2023

Kartu pengenal agen Mossad [VK.COM/MOSSADOFFICIAL via Sputnik]
Iran Klaim Telah Mengeksekusi Agen Mossad

Kantor berita resmi IRNA melaporkan bahwa seorang agen dinas intelijen Mossad Israel dieksekusi di provinsi Sistan-Baluchestan di tenggara Iran.


10 Tahun Lalu Kim Jong Un Eksekusi Mati Paman Sendiri Jang Song-thaek dengan Cara Sadis

12 Desember 2023

Sebelumnya, semua jabatan Jang Song Thaek telah dilucuti. Pria berusia 67 tahun ini secara luas dilihat sebagai seorang penganjur reformasi ekonomi. AP/Kyodo News
10 Tahun Lalu Kim Jong Un Eksekusi Mati Paman Sendiri Jang Song-thaek dengan Cara Sadis

Paman Kim Jong Un, Jang Song Thaek dieksekusi mati sepuluh tahun lalu dengan cara sadis. Bagaimana cerita eksekusi itu?


Kyiv Tuduh Pasukan Rusia Eksekusi Tentara Ukraina yang Sudah Menyerah

3 Desember 2023

Anggota unit Khusus Omega Garda Nasional Ukraina menembakkan mortir ke arah pasukan Rusia di garis depan kota Avdiivka, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, di wilayah Donetsk, Ukraina, 8 November 2023. Radio Free Europe/Radio Liberty/Serhii Nuzhnenko via REUTERS
Kyiv Tuduh Pasukan Rusia Eksekusi Tentara Ukraina yang Sudah Menyerah

Kyiv menuduh Rusia melakukan kejahatan perang setelah video yang beredar menunjukkan dua tentara Ukraina ditembak saat sudah menyerah.


Pasca G30S, Ini Operasi Kalong Penangkapan Tokoh PKI DN Aidit, Brigjen Soepardjo hingga Letkol Untung

10 Oktober 2023

Penangkapan DN Aidit. wikipedia.org
Pasca G30S, Ini Operasi Kalong Penangkapan Tokoh PKI DN Aidit, Brigjen Soepardjo hingga Letkol Untung

Usai G30S yang gagal total, kemudian peristiwa tokoh PKI DN Aidit, Brigjen Soepardjo hingga Letkol Untung.


Arab Saudi Eksekusi Mati Dua Tentara, Dituduh Berkhianat kepada Negara

14 September 2023

Ilustrasi eksekusi mati
Arab Saudi Eksekusi Mati Dua Tentara, Dituduh Berkhianat kepada Negara

Kementerian Pertahanan Arab Saudi mengeksekusi dua tentara yang didakwa berkhianat