TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Gedung Putih Jean-Pierre mengatakan pemerintah Amerika Serikat belum memverifikasi rekaman yang mendokumentasikan kekejaman Israel, termasuk eksekusi terhadap warga sipil Palestina, di sekitar Rumah Sakit Al Shifa di Gaza.
Pasukan Israel pada Senin mundur dari kompleks rumah sakit terbesar di Gaza itu setelah pengepungan selama dua pekan terakhir.
Kantor berita Palestina WAFA melaporkan bahwa 400 jasad ditemukan di dalam kompleks tersebut dengan kondisi sangat mengerikan. Jasad-jasad itu hancur terlindas kendaraan berat, dibakar, dimutilasi hingga ditemukan masih dalam kondisi terikat di bagian tangan atau kaki.
“Sangat memprihatinkan jika hal itu benar. Kami menghubungi pemerintah Israel untuk mendapatkan informasi lebih lanjut,” katanya kepada wartawan. Namun dia kemudian menyalahkan Hamas, dengan mengatakan bahwa kelompok Palestina menggunakan rumah sakit tersebut sebagai basisnya.
“Kita juga harus mengecam Hamas di sini. Mereka beroperasi di dalam rumah sakit – di luar rumah sakit. Itulah yang mereka lakukan. Mereka memasukkan diri mereka ke dalam masyarakat sipil,” kata Jean-Pierre.
Tempat tidur yang terbakar tergeletak di lantai Rumah Sakit Al Shifa setelah pasukan Israel mundur dari Rumah Sakit dan area di sekitarnya setelah operasi dua minggu, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Kota Gaza, 1 April 2024. REUTERS/Dawoud Abu
Juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller mendukung pernyataan Jean-Pierre. Namun dia menambahkan bahwa kampanye Israel di al-Shifa menggarisbawahi saran AS agar Israel membuat rencana untuk menciptakan stabilitas di Gaza.
“Tidak cukup hanya membersihkan lingkungan atau rumah sakit tertentu atau wilayah geografis atau bangunan Hamas lainnya. Mereka perlu memiliki strategi jangka panjang dan berkelanjutan yang bukan hanya strategi keamanan namun juga strategi politik,” kata Miller.
Hamas, dokter, dan kelompok hak asasi manusia membantah beroperasi dari Al Shifa dan fasilitas kesehatan lainnya.
“Puluhan jenazah, beberapa di antaranya sudah membusuk, telah ditemukan di dalam dan sekitar kompleks medis Al Shifa,” kata kementerian kesehatan dalam sebuah pernyataan.
Militer Israel “menarik diri dari kompleks medis Al Shifa setelah membakar bangunan kompleks tersebut dan membuatnya tidak dapat digunakan lagi”, katanya.
“Skala kehancuran di dalam kompleks dan bangunan di sekitarnya sangat besar.”
Seorang jurnalis di lokasi kejadian mengatakan beberapa bangunan di dalam kompleks tersebut rusak, dan beberapa area menunjukkan kerusakan akibat kebakaran.
Seorang dokter mengatakan bahwa lebih dari 20 jenazah telah ditemukan, dan beberapa jenazah dalam kondisi tecerai berai karena sengaja dilindas tank Israel yang bergerak keluar dari kompleks Al Shifa.
Pilihan Editor: Israel Mundur dari RS Al Shifa Setelah Dua Pekan, Tinggalkan Puluhan Jasad dan Kehancuran Gedung
AL JAZEERA