TEMPO.CO, Teheran -Iran resmi membatalkan perjalanan sejumlah peziarah haji (umrah) yang akan berangkat menuju Arab Saudi. "Organisasi Haji diperintahkan untuk menghentikan sementara umrah haji sampai dua penjahat itu ditahan dan diadili," kata Ali Jannati, Menteri Kebudayaan Iran kepada Abna24.com.
Ali mengatakan, martabat bangsa Iran telah rusak mengingat apa yang telah terjadi. "Sebuah permintaan publik telah dikumandangkan dan reaksi (dari pemerintah) dibutuhkan saat ini."
Dia juga mengatakan bahwa Iran telah mengupayakan penyelesaian masalah tersebut dengan jalan diplomasi dan pejabat Saudi telah berjanji untuk menuntut dua pelaku yang ditangkap.
"Para pejabat Saudi telah mengatakan bahwa mereka akan menggantung orang-orang ini, tapi sampai saat ini tidak ada yang terjadi," katanya mempertanyakan kelambana pemerintah Arab Saudi dalam menangani kasus ini.
Adapun alasan Iran menangguhkan perjalanan umrah warganya disebabkan oleh ulah seorang perwira Saudi yang telah melakukan pelecehan seksual kepada dua peziarah remaja Iran di Bandara Internasional King Abdulaziz di Jeddah dua pekan lalu.
"Tindakan ini mendorong Teheran memberikan catatan teguran dan keluhan kepada pemerintah Saudi," ujar Marzieh Afkham, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran.
Dia mengatakan pada Rabu pekan lalu, Kementerian Luar Negeri Iran juga telah menghubungi kuasa hukum di Saudi untuk meminta Riyadh mempercepat langkah-langkah yang diambil dalam proses menghukum terdakwa.
Sekelompok orang Iran berkumpul di depan Kedutaan Besar Saudi di Teheran pada Sabtu lalu sebagai protes atas ketidaksenonohan itu, meneriakkan slogan-slogan anti-Arab dan menyerukan penutupan kedutaan serta pembatalan umrah ke Mekkah, Arab Saudi.
ABNA24.COM | MECHOS DE LAROCHA