TEMPO.CO, London - Sisi lain kehidupan mantan diktator Irak, Saddam Hussein, diceritakan oleh dokter pribadinya selama dua dasawarsa terakhir, Ala Bashir. Saddam disebutnya menyukai lukisan surealis, terutama yang berkisah tentang kematian dan nasib. "Mungkin semua didasari pada pengalamannya tentang perang yang disaksikannya," kata Bashir saat diwawancarai Aljazeera pada awal pekan ini.
Ia juga menyebut pria yang tewas di tiang gantungan ini sebagai seorang yang pandai. "Dia orang yang sangat, sangat pintar, sangat cerdas. Lepas dari pandangan banyak orang bahwa dia adalah seorang diktator yang brutal," katanya.
Bashir, yang kini berusia 75 tahun dan tinggal di Inggris, juga menanggapi penilaian orang bahwa Saddam adalah seorang yang sangat kejam. "Apakah dia seorang psikopat? Saya pikir sebagian besar orang yang berkuasa mungkin bersikap seperti dia," katanya.
Bahkan, di Barat, katanya, jika kekuasaan ditempatkan di satu tangan saja, maka akan sangat sulit bagi seorang individu untuk tidak menjadi lalim. Orang-orang, katanya, terlalu kejam menghakimi Saddam.
Saddam Hussein, yang bernama lengkap Saddam Hussayn Aabdu-Al-Majid al-Tikriti, adalah Presiden Irak pada periode 16 Juli 1979 hingga 9 April 2003. Ia lahir di Al-Awja, Irak, 28 April 1937, dan meninggal di Kadhimiya, Irak, 30 Desember 2006, pada umur 69 tahun. Ia tertangkap oleh pasukan koalisi saat menginvasi Irak pada 2003 dan dijatuhi hukuman mati.
Bashir menyatakan ia tengah berada di Qatar pada awal 2003 ketika mendengar sekutu menginvasi Irak. "Saya memutuskan untuk kembali. Saya pikir saya harus melihat apa yang terjadi di negara saya," katanya.
Selama empat atau lima hari pertama, katanya, tentara AS menembak apa pun yang bergerak di jalan. "Banyak orang yang tidak bersalah tewas. Aku sendiri melihat anak-anak dan perempuan dibunuh. Aku menguburkan mereka dengan tetanggaku," katanya.
Sejak invasi, penjarahan dan pencurian terjadi di setiap sudut kota. "Hukum dan ketertiban runtuh sudah," katanya.
Bashir melarikan diri dari Irak dua bulan setelah invasi pimpinan Amerika Serikat yang menggulingkan Saddam pada 2003. Ia bulan ini menggelar pameran bertajuk "Memories of Chairs" di Galery Hay Hill, London.
AL JAZEERA | INDAH P.