TEMPO.CO, Havana - Kuba memiliki Wi-Fi umum gratis pertama. Wi-Fi tersebut ditempatkan di pusat budaya yang dijalankan seniman lokal terkenal di barat Ibu Kota Havana, Kcho.
Menurut berita yang dilansir Time, Selasa, 17 Maret 2015, Kcho akan membayar sekitar US$ 900 atau sekitar Rp 11,7 juta per bulan untuk mengoperasikan jaringan Internet tersebut. Kcho selama ini dikenal memiliki hubungan dekat dengan pemimpin Kuba, termasuk mantan presiden Fidel Castro.
Baca Juga:
Kcho, 45 tahun, menyediakan Wi-Fi gratis untuk menyebarkan penggunaan Internet di Kuba. Di Kuba, hanya sekitar 5-25 persen penduduk yang memiliki akses Internet.
Time melaporkan harga untuk mengecek surat elektronik alias e-mail di Kuba mencapai US$ 4,5 atau Rp 60 ribu per jam. Nilai tersebut hampir sama dengan rata-rata pendapatan mingguan penduduk Kuba.
Infrastruktur telekomunikasi di Kuba diberitakan sangat minim. Karena itu, Kcho memiliki kendala aksesibilitas dan keterjangkauan untuk memperkenalkan akses Internet. Ketimpangan informasi juga masih merajalela di negeri ini.
Tahun lalu, Amerika Serikat diam-diam berada di belakang sebuah media sosial ZunZuneo, Twitter versi Kuba. ZunZuneo sedikit membuka minat Havana dalam membuka Internet untuk semua warga negara.
Tanda-tanda perubahan pada sektor telekomunikasi Kuba mulai terlihat setelah perusahaan negara Etecsa mengumumkan layanan telepon langsung antara Amerika Serikat dan Kuba pekan lalu. Pada 2013, Kuba dan Venezuela juga meningkatkan konektivitas Internet melalui kabel bawah laut.
Dengan cairnya hubungan AS-Kuba, Washington pun memusatkan perhatian pada telekomunikasi sebagai salah satu arah untuk memperkuat hubungan.
TIME | YON DEMA