Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pakistan Bebaskan Perencana Serangan Mumbai  

image-gnews
Serangan bom di Mumbai, India. AP
Serangan bom di Mumbai, India. AP
Iklan

TEMPO.CO, Islamabad - Pengadilan Pakistan memerintahkan pihak berwenang membebaskan Zaki-ur-Rehman Lakhvi, Komandan Pperasi Lashkar-e-Tayyaba (LeT) dan otak penyerangan di Mumbai, India, pada 2008.

Keputusan tersebut disampaikan setelah Pengadilan Tinggi Islamabad menerima banding yang disampaikan pengacara Lakhvi pada Jumat, 13 Maret 2015, atas penahanan kliennya di bawah Undang-Undang Pemeliharaan Ketertiban Umum (MPO).

Tidak begitu jelas mengapa Lakhvi yang ditahan sejak 2009 dibebaskan, meskipun pemerintah sempat menentang keputusan tersebut tahun lalu. Lakhvi terakhir kali dipenjara di rumah tahanan Adiala, Rawalpindi.

Lakhvi dituduh menjadi otak perencana serangan bersenjata dan bom di Mumbai pada 2008. Aksi tersebut menyebabkan 166 orang tewas dan lebih dari 300 lainnya cedera. Serangan bersenjata yang berlangsung lebih dari 60 jam itu merupakan salah satu serangan paling buruk dalam sejarah India sekaligus sebagai peletup hubungan buruk India-Pakistan.

Sampai saat ini, belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan mematikan itu, namun India menuduh LeT berada di balik semua aksi tersebut. Tudingan itu disambut Pakistan dengan pernyataan bahwa seluruh kegiatan mematikan itu berada di balik rencana Lakhvi.  

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada 18 Desember 2014, pengadilan anti-terorisme di Rawalpindi menyatakan mereka sangat yakin Lakhvi berada di balik seluruh serangan di Mumbai. "Dia harus bertanggung jawab."

Keputusan pengadilan Pakistan ini mendapatkan protes keras dari India. Negeri yang merasa menjadi korban serangan itu memanggil komisioner pengadilan Pakistan, Abdul Basit, untuk menyatakan protes kerasnya atas pembebasan Lakhvi.

"Dia boleh saja dibebaskan dengan jaminan. Perlu Anda ketahui bahwa proses peradilan masih berlanjut. Kita semua bekerja untuk menyelesaikan persidangan. Biarkan proses peradilan berjalan sebagaimana mestinya," ucap Basit seusai pertemuan dengan pejabat India.

AL JAZEERA | THE HINDU | CHOIRUL

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

8 Agustus 2017

Guru perempuan Pakistan mencoba senjata laras panjang saat mengikuti latihan selama dua hari oleh polisi di Peshawar Pakistan, 27 Januari 2015. Pakistan telah memberikan izin bagi guru untuk membawa senjata api karena serangan Taliban pada Desember lalu. AP/Mohammad Sajjad
Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

Taliban di Pakistan meluncurkan majalah propaganda untuk merekrut wanita bergabung dengannya.


Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

29 Juli 2017

Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif. REUTERS/Mian Khursheed
Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, mengundurkan diri dari jabatannya pada, Sabtu, 29 Juli 2017.


Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

13 Juli 2017

Maryam, putri Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif terganjal skandal fontgate alias warisan palsu untuk sembunyikan dugaan keterlibatan dalam Panama Papers. News.com.au
Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

Diduga membuat dokumen palsu untuk menutupi keterlibatan dalam Panama Papers, Maryam Nawaz, putri Perdana Menteri Pakistan dirisak di Twitter


Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

26 Juni 2017

Sebanyak 120 orang tewas terbakar akibat tanker minyak terbakar di Bahawalpur. pakistantoday.com.pk
Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

Korban tewas akibat ledakan truk pengangkut BBM di jalan raya Pakistan bertambah menjadi 153 orang, termasuk wanita dan anak-anak.


Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

26 Juni 2017

Ilustrasi bom. Boards.ie
Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

Sebuah bom yang menyerupai mainan meledak di barat laut Pakistan. Akibatnya, enam anak tewas.


Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

25 Juni 2017

Sebanyak 120 orang tewas terbakar akibat tanker minyak terbakar di Bahawalpur. pakistantoday.com.pk
Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

Sekitar 123 orang tewas dalam sebuah ledakan truk pengangkut bahan bakar di jalan raya di Pakistan.


Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

19 Mei 2017

Sxc.hu
Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

Seekor anjing di Pakistan dihukum mati setelah dinyatakan bersalah menggigit seorang anak.


Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

13 Mei 2017

Hamza, putra Osama bin Laden. dailymail.co.uk
Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

Ibu Hamza meminta putranya mengikuti jejak ayahnya.


India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

8 Mei 2017

Hindraf meminta badan PBB untuk bertindak terhadap Zakir Naik. freemalaysiatoday.com
India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

Salah satu yang diblokir oleh pemerintah India adalah saluran televisi milik pendakwah Islam kontroversial kelahiran India, Zakir Naik.


Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

3 Mei 2017

Pasukan anti-teror saat berlatih penanggulangan terorisme di SMA Elizabeth, Peshawar, Pakistan, 2 Februari 2016. Terdapat informasi intelijen 13 militan Taliban dari Afghanistan merencanakan serangan bunuh diri di sekolah-sekolah Pakistan. REUTERS/Fayaz Aziz
Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

Keempat milisi Taliban diadili di pengadilan militer Pakistan karena terlibat terorisme.