TEMPO.CO , Linz -- Seorang arsitek Austria, Wolfgang Lassy, tak tahan lagi mendengar bunyi lonceng gereja di dekat rumahnya pada malam hari itu. Lassy akhirnya melayangkan surat kepada Paus Fransiskus dan menyatakan akan menuntut insitusi Katolik tersebut.
Dalam dua lembar surat tersebut, Lassy meminta bantuan Paus untuk menghentikan bunyi lonceng Katedral Konsepsi Suci di Linz, Austria. Ia mengaku tidak dapat tidur lantaran lonceng gereja tersebut berdentang 222 kali dalam semalam. Lonceng biasanya berdentang empat kali dalam satu jam, ditambah 28 kali pada tengah malam.
"Tidur membuat saya sangat stres. Saya sering harus menenggak pil tidur agar bisa beristirahat," ujar Lassy kepada harian Heute seperti dikutip Independent pada Senin, 9 Februari 2015.
Menurut perhitungan Lassy, lonceng tersebut ilegal karena bunyinya mencapai 77 desibel. Menurut hukum setempat, bebunyian di area permukiman tidak boleh melebihi 50 desibel.
Dalam tuntutannya, Lassy meminta gereja tidak membunyikan lonceng pada malam hari. Sidang dengar pendapat tentang tuntutan Lassy akan digelar pada Jumat, 13 Februari 2015. Pihak Vatikan juga belum memberikan tanggapan atas protes Lassy.
Sebelumnya, seorang pastor di dekat Kota Muhlkreis menghentikan bunyi lonceng gerejanya. Hal ini dilakukan dalam upaya percobaan untuk melihat efek dimatikannya lonceng terhadap kualitas tidur penduduk setempat.
INDEPENDENT | WINONA AMANDA