Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pakistan Segera Eksekusi Mati 500 Teroris  

image-gnews
Anak-anak Pakistan tiba di sekolah di Peshawar, 20 Desember 2014, setelah tiga hari berkabung nasional bagi anak-anak yang dibunuh Taliban dalam serangan terhadap sekolah. Akibat serangan yang menewaskan 149 jiwa itu, kini pemerintah Pakistan mengubah pendekatan terhadap teror Taliban. A Majeed/AFP/Getty Images
Anak-anak Pakistan tiba di sekolah di Peshawar, 20 Desember 2014, setelah tiga hari berkabung nasional bagi anak-anak yang dibunuh Taliban dalam serangan terhadap sekolah. Akibat serangan yang menewaskan 149 jiwa itu, kini pemerintah Pakistan mengubah pendekatan terhadap teror Taliban. A Majeed/AFP/Getty Images
Iklan

TEMPO.CO, Islamabad - Setelah mencabut moratorium hukuman mati pekan lalu, pemerintah Pakistan segera mengeksekusi 500 milisi yang selama ini melakukan aksi teror di negara itu.

"Menteri Dalam Negeri telah menyelesaikan pemberkasan kasus dari 500 terpidana yang sudah melakukan semua upaya banding, permohonan pengampunan dari mereka sudah ditolak oleh presiden dan eksekusi akan dilakukan dalam beberapa pekan ini," kata seorang pejabat senior kepada AFP. (Baca:PM Pakistan Serukan Perang Lawan Taliban)

Peristiwa milisi Taliban menyerang sekolah militer di Peshawar dan menewaskan 149 orang, yang di antaranya 133 pelajar pada hari Selasa pekan lalu, membuat pemerintah Pakistan mencabut moratorium hukuman mati. Moratorium hukuman mati diberlakukan sejak 2008. (Baca: Melindungi Murid, Tiga Guru Dibakar Taliban )

Sesudah pencabutan moratorium hukuman mati, enam milisi menjalani hukuman gantung pada Jumat pekan lalu. Lima di antaranya dihukum atas usaha membunuh Presiden Pervez Musharraf tahun 2003 dan seorang lainnya terlibat penyerangan ke markas besar tentara pada tahun 2009. (Baca: Hadapi Taliban, Pakistan Berlakukan Hukuman Mati )

Menghadapi eksekusi massal ini, polisi, tentara, dan paramiliter telah diterjunkan ke seluruh negeri, termasuk di semua bandara udara dan penjara. Pakistan dalam siaga penuh setelah keluarnya pemberitahuan tentang pelaksanaan eksekusi dan operasi intensif tentara memberangus Taliban di wilayah barat laut Pakistan.
 
Eksekusi massal ini mendapat kritikan dari lembaga hak asasi manusia. Perserikatan Bangsa-Bangsa meminta Pakistan mempertimbangkan kembali putusan itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

NEWS.COM.AU | MARIA RITA

Baca juga:
Kubu Agung Pilih Islah dengan Ical karena PKB
Jokowi Talangi Utang Ical , 'Tak Semudah Sulap'
Kesan Yenny Wahid terhadap Ibu Cerewet dan Kolot
2 Gereja Ini Dapat Perhatian Khusus Saat Natal

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

8 Agustus 2017

Guru perempuan Pakistan mencoba senjata laras panjang saat mengikuti latihan selama dua hari oleh polisi di Peshawar Pakistan, 27 Januari 2015. Pakistan telah memberikan izin bagi guru untuk membawa senjata api karena serangan Taliban pada Desember lalu. AP/Mohammad Sajjad
Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

Taliban di Pakistan meluncurkan majalah propaganda untuk merekrut wanita bergabung dengannya.


Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

29 Juli 2017

Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif. REUTERS/Mian Khursheed
Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, mengundurkan diri dari jabatannya pada, Sabtu, 29 Juli 2017.


Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

13 Juli 2017

Maryam, putri Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif terganjal skandal fontgate alias warisan palsu untuk sembunyikan dugaan keterlibatan dalam Panama Papers. News.com.au
Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

Diduga membuat dokumen palsu untuk menutupi keterlibatan dalam Panama Papers, Maryam Nawaz, putri Perdana Menteri Pakistan dirisak di Twitter


Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

26 Juni 2017

Sebanyak 120 orang tewas terbakar akibat tanker minyak terbakar di Bahawalpur. pakistantoday.com.pk
Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

Korban tewas akibat ledakan truk pengangkut BBM di jalan raya Pakistan bertambah menjadi 153 orang, termasuk wanita dan anak-anak.


Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

26 Juni 2017

Ilustrasi bom. Boards.ie
Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

Sebuah bom yang menyerupai mainan meledak di barat laut Pakistan. Akibatnya, enam anak tewas.


Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

25 Juni 2017

Sebanyak 120 orang tewas terbakar akibat tanker minyak terbakar di Bahawalpur. pakistantoday.com.pk
Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

Sekitar 123 orang tewas dalam sebuah ledakan truk pengangkut bahan bakar di jalan raya di Pakistan.


Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

19 Mei 2017

Sxc.hu
Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

Seekor anjing di Pakistan dihukum mati setelah dinyatakan bersalah menggigit seorang anak.


Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

13 Mei 2017

Hamza, putra Osama bin Laden. dailymail.co.uk
Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

Ibu Hamza meminta putranya mengikuti jejak ayahnya.


India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

8 Mei 2017

Hindraf meminta badan PBB untuk bertindak terhadap Zakir Naik. freemalaysiatoday.com
India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

Salah satu yang diblokir oleh pemerintah India adalah saluran televisi milik pendakwah Islam kontroversial kelahiran India, Zakir Naik.


Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

3 Mei 2017

Pasukan anti-teror saat berlatih penanggulangan terorisme di SMA Elizabeth, Peshawar, Pakistan, 2 Februari 2016. Terdapat informasi intelijen 13 militan Taliban dari Afghanistan merencanakan serangan bunuh diri di sekolah-sekolah Pakistan. REUTERS/Fayaz Aziz
Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

Keempat milisi Taliban diadili di pengadilan militer Pakistan karena terlibat terorisme.