TEMPO.CO, Casablanca - Beberapa pengelola kolam renang di resor wisata di Maroko melarang wanita mengenakan burkini. Baju renang yang menutup ujung rambut hingga ujung kaki itu selama ini banyak dikenakan kaum wanita muslim yang sehari-hari menggunakan penutup kepala.
Beberapa resor di kota wisata Marrakesh dilaporkan melarang burkini dengan alasan kebersihan. Namun, media lokal yang memberitakan tak menjelaskan secara rinci mengenai alasan itu.
Baca Juga:
Resor di pantai Mazagan yang terletak di al-Jadida di selatan Casablanca, misalnya, mengatakan kepada Al Arabiya News bahwa sudah beberapa waktu burkini dilarang. Sebaliknya, mereka hanya memperbolehkan wanita yang mengenakan baju renang biasa atau bikini untuk menceburkan diri di kolam mereka.
Situs-situs berita lokal telah menerbitkan poster yang digunakan oleh manajemen kolam renang pribadi untuk menginformasikan pengguna mengenai aturan ini. Bahkan, harian ternama Maroko yang terbit dalam tiga bahasa, Morocco World News, memajangnya di halaman utama.
Abdelaziz Aftati, seorang anggota parlemen dari Moderate Islamist Justice and Development Party yang berkuasa, mengirim keluhan kepada Menteri Pariwisata Lahcen Haddad setelah seorang wanita yang mengenakan burkini dilaporkan dilarang masuk ke kolam renang di al-Jadida, menurut Maroko World News. Aftati mengatakan kepada pers bahwa cara ini tidak dapat diterima karena membatasi kebebasan masyarakat dan keyakinan mereka. Ia menyebut hal ini sebagai langkah "kolonisasi baru" yang kasar.
Pelarangan burkini pernah terjadi pada tahun 2009 di Prancis. Seorang mualaf 35 tahun melakukan gugatan hukum setelah ia diusir dari kolam renang umum karena mengenakan burkini.
AL ARABIYA | INDAH P
Terpopuler:
Ingin Jadi Vegetarian? Perhatikan Aturan Main Ini
Sulitnya Mendeteksi Kanker Hati
Perempuan Ini Ajukan Permohonan Ganti Kelamin
Dokter Spesialis Kandungan Wajib Ikuti Sertifikasi USG
Serangan Ganda Kanker Hati