TEMPO.CO, Rabat - Otoritas Maroko menahan seorang warga negara Belgia asal Maroko yang diduga kuat memiliki hubungan secara langsung dengan serangan Paris. "Dia kini ditahan di Maroko," tulis surat kabar setempat, Hespress, mengutip keterangan dari kantor Kementerian Dalam Negeri Maroko.
Koran Hespress dalam laporannya, Senin, 18 Januari 2016, mengungkapkan warga Belgia itu kini mendekam dalam tahanan di Kota Pelabuhan al-Muammadia, sebelah barat Pantai Maroko, terletak antara Casablanca dan Rabat.
Mengutip keterangan kantor Kementerian, Hespress mengatakan tersangka ditahan empat hari lalu. "Warga negara Belgia asal Maroko tersebut secara langsung terkait dengan serangan Paris. Dia memiliki inisial nama JA," tulis Hespress.
Seusai insiden mematikan di Paris, otoritas Maroko menambahkan, JA pergi ke Turki. Dia selanjutnya melanjutkan perjalanan menuju Jerman dan Belgia sebelum tiba di Maroko dari Belanda.
Serangan yang menghantam Paris pada 13 November 2015 mengakibatkan sedikitnya 130 orang tewas. Tragedi mematikan itu disebut Presiden Prancis Francois Hollande sebagai "aksi perang" yang diorganisasi oleh kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Dalam aksi tersebut, empat penyerang membunuh setidaknya 80 orang yang sedang menyaksikan konser rock di aula musik Bataclan. Serangan barbar itu terhenti setelah polisi, dengan senjata berat, menyerbu para penyerang.
Pada hari yang sama, berlangsung lima serangan di kawasan Paris, termasuk ledakan bom bunuh diri di luar Stadion Nasional Stade de France, yang mengakibatkan sekitar 40 orang tewas.
AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN