TEMPO.CO, Borno - Kamerun mengatakan sebanyak 480 tentara Nigeria telah menyeberangi perbatasan selama akhir pekan. Mereka melarikan diri setelah dipukul mundur dalam pertempuran dengan Boko Haram di timur laut Nigeria. (Baca: Militer Nigeria Takut Hadapi Boko Haram)
Mengutip laporan BBC, Selasa, 26 Agustus 2014, pemerintah Kamerun telah mengkonfirmasi hal ini. Disebutkan bahwa tentara Nigeria membelot setelah bertempur melawan Boko Haram di Kota Banki. Begitu masuk Kamerun, tentara Nigeria pun dilucuti pihak berwenang.
Belum diketahui secara pasti apakah hampir 500 tentara itu akan kembali ke militer Nigeria atau benar-benar membelot dan bersembunyi di Kamerun. Namun, pernyataan ini dibantah Kementerian Pertahanan Nigeria. Mereka menyebut hal ini merupakan “manuver taktis” setelah lama bertempur.
Mengutip laporan Al Jazeera, di Maiduguri, ibu kota negara bagian Borno Nigeria yang juga merupakan kantor pusat militer gabungan Nigeria berada, seorang perwira junior mengatakan rekan-rekannya telah kehabisan amunisi sehingga harus mengisinya di Kamerun. (Baca: Ikuti ISIS, Boko Haram Dirikan Kekhalifahan)
Sebelumnya dilaporkan, banyak tentara Nigeria yang takut menghadapi Boko Haram. Meski meyakini bahwa militer Nigeria memiliki kapasitas untuk menghambat cita-cita kelompok pimpinan Abu Bakar Shekau ini, nyatanya banyak pasukan Nigeria yang menolak untuk dikerahkan ke wilayah Gwoza, Kota Borno. Pasukan Nigeria menolak jika mereka tidak dilengkapi dengan senjata yang memadai. (Baca: Para Istri Tentara Cegah Suami Serbu Boko Haram)
Menurut laporan New Straits Times, seorang sumber tentara yang menolak menyebutkan identitasnya menuturkan pasukan militer di barak Maiduguri hanya mengandalkan peralatan rusak. Sebaliknya Boko Haram menggunakan senjata semi-otomatis, granat berpeluncur roket, dan pengangkut personel lapis baja.
ANINGTIAS JATMIKA | BBC | AL JAZEERA | NEW STRAITS TIMES
Berita Lainnya
Ini 8 Anggota ISIS yang Mirip Pemenggal Jurnalis AS
Ini Skenario Inggris Buru Pemenggal James Foley
Diam-diam Mesir dan Uni Emirat Arab Serang Tripoli