TEMPO.CO, Damboa – Milisi yang diduga Boko Haram menyerbu kota terpencil di timur laut Nigeria, Damboa, selama akhir pekan ini. Mereka menembak mati lebih dari 40 warga dan membakar rumah-rumah. Ini merupakan pola serangan mereka yang telah memaksa puluhan ribu warga meninggalkan rumah mereka tahun ini.
Saksi dan sumber keamanan mengatakan orang-orang bersenjata, diduga anggota Boko Haram, menyerang sebelum fajar pada hari Sabtu, 19 Juli 2014. Wilayah yang terpencil dan jauh dari jaringan telepon membuat warga tidak bisa meminta bantuan.
Boko Haram, yang berperang untuk mendirikan negara Islam di Nigeria, telah terus-menerus menargetkan warga sipil tahun ini, terutama wilayah berbukit yang berbatasan Kamerun utara. (Baca: Boko Haram Serang Gereja, 54 Orang Tewas)
Abdul Bulama, seorang warga yang melarikan diri dari Damboa ke kota terdekat, Biu, mengatakan bahwa 46 mayat telah ditemukan untuk dimakamkan. Sebuah sumber keamanan di Maiduguri, kota utama di timur laut dan kota tempat kelahiran milisi, mengatakan lebih dari 40 orang meninggal.
"Semua orang dalam ketakutan kalau-kalau Boko Haram mungkin kembali untuk melakukan serangan lebih banyak," kata Bulama, seperti dikutip Reuters. "Kota ini jadi sepi," ucapnya.
Damboa telah diserang sebelumnya tahun ini. Bulama menuturkan Damboa tengah berusaha hidup untuk "kembali ke keadaan normal".
Operasi militer di timur laut sejauh ini telah gagal untuk memadamkan pemberontakan dan malah memicu serangan balasan yang semakin menargetkan warga sipil. Warga justru membentuk kelompok-kelompok yang sering main hakim sendiri untuk mencoba membantu pemerintah melumpuhkan militan.
Serangan bom di seluruh Nigeria sejak April, termasuk tiga di ibu kota Abuja dan satu di pusat komersial Lagos, menunjukkan kemampuan Boko Haram yang tidak bisa dipandang sebelah mata Apalagi hingga kini militer Nigeria belum juga berhasil membebaskan ratusan siswa Nigeria yang diculik April lalu. (Baca: Terkait Penculikan, Pengusaha Nigeria Ditahan)
ANINGTIAS JATMIKA | REUTERS
Terpopuler
Pos Pemeriksaan Mesir Diserang, 21 Polisi Tewas
Tujuh Polisi Indonesia Masuk Tim Investigasi MH17
iPad Milik Korban MH17 Kirim Pesan ke Keluarga