TEMPO.CO, Bangkok – Pemberlakuan jam malam di tengah kudeta militer Thailand akhirnya dicabut. Namun pencabutan pemberlakuan jam malam ini hanya dilakukan di tiga kawasan wisata pantai populer di Thailand, tidak termasuk di Ibu Kota Bangkok.
Dikutip Associated Press, Selasa, 3 Juni 2014, dalam pengumuman yang disiarkan televisi, junta mengatakan pemberlakuan jam malam telah dicabut di Phuket, Koh Samui, dan Pattaya. Militer menyatakan pencabutan ini dilakukan untuk mempromosikan pariwisata dan meringankan dampak dari jam malam di daerah yang damai dan bebas dari protes politik.
Sebelumnya, menyusul kudeta militer Thailand sejak 22 Mei lalu, pihak militer memberlakukan jam malam yang dimulai pukul 10 malam hingga 5 pagi. Hal ini melahirkan keluhan, terutama dari sektor pariwisata, yang menyumbang setidaknya 7 persen pendapatan bagi perekonomian Thailand. (Baca: Pariwisata Thailand Tuntut Pemerintahan Baru)
Meski selama satu dekade situasi politik Thailand tak menentu, industri pariwisata Thailand tetap menjadi primadona. Pada tahun lalu, 26,7 juta orang mendatangi Thailand. Namun tetap saja, menurut sejumlah operator tur, pemilik hotel, dan restoran, kudeta militer dan pemberlakuan jam malam membuat para wisatawan membatalkan perjalanan mereka. (Baca: Tak Semua Wisatawan Kena Dampak Kudeta Thailand)
ANINGTIAS JATMIKA | AP
Terpopuler
Meja Tua Milik Hitler Ditemukan
Inilah Calon Raja Baru Spanyol
'Obama' Dipanahi Anak-anak di Korea Utara