TEMPO.CO, Diffa – Boko Haram memanfaatkan pemuda Niger dan Nigeria untuk bergabung dalam kelompok militan mereka. Untuk menarik minat para pemuda yang sebagian besar penganggur itu, Boko Haram memberi uang 500 ribu naira atau sekitar Rp 35 juta.
“Mereka membayar kami agar bergabung dengan mereka,” kata seorang pemuda Niger di Kota Diffa, yang menjadi perbatasan antara Niger dan Nigeria, kepada wartawan BBC, Thomas Fessy, seperti dikutip Nigerian Tribune, Rabu, 23 April 2014.
Lima pemuda Niger berhasil diwawancara Fessy dan menuturkan kisah mereka yang bergabung dalam gerilyawan Boko Haram. Mereka yang berpakaian warna-warni bergaya Barat (bukan gaya militan Islam) merupakan pemuda penganggur bahkan ada yang masih bersekolah di sekolah tinggi.
“Kami tidak punya pekerjaan. Sebagian dari kami masih di sekolah tinggi. Namun kami butuh uang. Kekerasan sudah menjadi pekerjaan bagi kami,” tutur salah satu pemuda berkulit gelap.
Meski demikian, ketika Fessy bertanya apakah mereka setuju dengan alasan pertempuran Boko Haram, mereka kompak menjawab, “Tentu saja tidak. Kami hanya melakukannya untuk uang.” (Baca: 190 Siswa Nigeria Masih Diculik)
ANINGTIAS JATMIKA | NIGERIAN TRIBUNE
Terpopuler
AS Rilis Foto Tentara Rusia di Timur Ukraina
Apa Tujuan Putin di Ukraina?
Captain America 2 Tak Laku di Korea Selatan