TEMPO.CO, Santiago - Lebih dari 900 ribu warga yang berada di wilayah pesisir pantai di Cile telah mengungsi akibat peringatan tsunami dari gempa besar yang melanda kawasan tersebut.
"Saya meminta kepada masyarakat untuk memahami dan mengikuti instruksi dari pihak berwenang," kata Ricardo Toro, Direktur Layanan Kantor Darurat ONAMI Cile, saat konferensi pers seperti dikutip NBC News, Rabu 2 April 2014.
Bunyi sirine dan pesan pendek memberikan peringatan kepada para penduduk atas potensi terjadinya tsunami, yang mengarahkan masyarakat untuk mengungsi ke "zona aman".
Angkatan Laut Cile mengatakan gelombang besar tsunami pertama menghantam pantai dalam waktu sekitar 45 menit setelah gempa terjadi. Menurut Pusat Peringatan Tsunami Pasifik, gelombang setinggi enam kaki atau sekitar 1,82 meter melanda pantai utara, dekat pelabuhan Pisagua di Cile.
Gempa juga menyebabkan tiga kota pelabuhan di kota Iquique dilanda kebakaran. Menteri Dalam Negeri Cile Rodrigo Peñailillo mengatakan, gempa susulan masih terus terjadi di banyak wilayah utara, terutama sepanjang malam setelah gempa besar pertama terjadi.
Gempa Cile berkekuatan 8,2 Skala Richter yang berpusat di 99 kilometer barat laut Kota Iquique itu terjadi pada Selasa, 1 April 2014 pukul 20.46 waktu setempat atau Rabu pagi waktu Indonesia. Peringatan tsunami langsung dikeluarkan beberapa saat setelah terjadinya gempa.
Sejauh ini, dilaporkan setidaknya lima orang tewas akibat gempa di Cile, namun belum diketahui berapa jumlah korban yang terluka. Gempa menyebabkan jaringan listrik dan telepon mati, juga membuat sejumlah bangunan rusak.
NBC NEWS | ROSALINA