TEMPO.CO, Santiago - Gempa besar berkekuatan 8, 3 Skala Richter terjadi di Cile, Kamis, 17 September 2015 pukul 07.54 waktu setempat. Tiga orang dilaporkan tewas dan bangunan bergoyang di seantero negeri rawan gempa itu.
Pemerintah Cile telah mengevakuasi penduduk yang tinggal di sepanjang pesisir negara itu setelah ada peringatan tsunami dari alat deteksi dini yang dipasang di lepas pantai.
Warga Cile bergegas mengungsi ke dataran lebih tinggi dengan kendaraan maupun berjalan kaki. Ombak meninggi dengan ketinggian berbeda di sepanjang pesisir. Ombak tertinggi tercatat di Coquimbo, sebuah kota pelabuhan sekitar 285 mil dari Santiago. Di sana ombak mencapai nyaris 5 meter.
Tsunami mengakibatkan sebagian besar kota itu banjir. "Kerusakan parah terjadi akibat banjir," kata Wali Kota Coquimbo Cristian Galleguillos. Satu orang tercatat tewas di kota ini.
Korban tewas lain tercatat di Illapel setelah tembok sebuah bangunan menimpa korban. Korban tewas ketiga terdapat di Tongoy ketika kendaraan korban terjun ke laut pasca-gempa. Banjir akibat tsunami di Tongoy, sebuah kota berjarak 225 mil dari Santiago, telah merusak sebuah bangunan taman kanak-kanak, kantor polisi, dan sebuah klinik kesehatan.
Tahun lalu Cile juga diguncang gempa besar berkekuatan 8,2 Skala Richter. Namun gempa terbesar di negeri itu terjadi lima tahun lalu. Pada 2010 gempa menewaskan 525 orang, sebagian besar akibat tsunami.
Presiden Cile Michelle Bachelet berpidato di televisi nasional dan menegaskan kesigapan pemerintah menangani bencana ini. "Ini musibah besar dari alam, kita harus menghadapinya," kata Bachelet.
THE NEW YORK TIMES | WAHYU
Video Terkait: