TEMPO.CO, Santiago - Gempa berkekuatan 7,7 skala Richter terjadi di lepas pantai selatan Cile, Minggu, 25 Desember 2016. Badan Survei Geologi Amerika Serikat, seperti dilansir CNN, menyatakan gempa berpusat di 40 kilometer atau 25 mil barat daya dari Puerto Quellon terjadi pada 11.22 waktu setempat.
Sebelumnya, The Pacific Tsunami Warning Center telah mengeluarkan peringatan ancaman tsunami dari Samudra Pasifik. Namun, menurut Layanan Hidrografi dan Oseanografi Angkatan Laut Cile, peringatan terjadinya tsunami telah dicabut.
Kementerian Dalam Negeri dan Keamanan Umum Cile membatalkan evakuasi untuk daerah pantai yang berada di dekat zona gempa. "Banyak kekuatan dan keadaan hati yang muncul atas dampak gempa bumi di Cile dan area lain di selatan. Protokol darurat sudah beroperasi," kata Presiden Cile Michelle Bachelet melalui akun Twitter-nya tak lama setelah gempa.
Foxnews melaporkan, tidak ada laporan korban meninggal atas gempa ini. Direktur Darurat Nasional Ricardo Toro mengatakan semula sekitar 4.000 orang akan dievakuasi mengantisipasi terjadinya tsunami. Namun peringatan itu dicabut sekitar 90 menit setelah gempa. "Tidak ada informasi korban jiwa," kata Tor. Meskipun ia mengatakan beberapa jalan raya dan bangunan rusak.
Cile berada di garis gunung berapi dan garis patahan mengelilingi Samudera Pasifik yang dikenal sebagai "Ring of Fire". Daerah ini sering mengalami gempa bumi dan letusan gunung berapi. Sejak 1973, Cile mengalami puluhan gempa berkekuatan di atas 7,0 SR. Pada Februari 2010, sebuah gempa berkekuatan 8,8 SR menewaskan lebih dari 700 orang dan 2 juta orang penduduk menjadi korban.
Gempa juga pernah terjadi di lepas pantai Pasifik sekitar 60 mil laut dari Chillan, Cile, pada kedalaman hampir 22 mil. Wilayah Kota Concepcion, Maule, dan Bio Bio hancur. Setelah gempa, lebih dari 1,5 juta orang tinggal tanpa listrik di sekitar wilayah Santiago
CNN | FOXNEWS | ARKHELAUS WISNU