TEMPO.CO, Jakarta - Ribuan demonstran dengan melambai-lambaikan bendera Venezuela membanjiri jalan-jalan di ibu kota negara, Caracas, untuk memperingati setahun kematian Hugo Chavez, pemimpin karismatik negara kaya minyak itu.
Para demonstran bersama-sama menyusuri kawasan hunian kelas menengah menuju Petare, di sebelah timur kota yang merupakan tempat tinggal kaum miskin kota pada Selasa, 4 Maret 2014.
Menjelang malam, demonstrasi damai itu tercoreng ketika 300 demonstran radikal melempari mereka dengan batu dan bom molotov. Aksi lempar batu itu membuat pasukan keamanan nasional turun tangan dengan menyirami demonstran dengan gas air mata. Tiga orang ditangkap dan seorang fotografer dipukuli oleh demonstran.
Sejumlah demonstran yang memegang banner menuding pemerintah melakukan sensor dan tekanan. Banner itu bertuliskan, "Cukup gas air mata membuat Venezuela menangis."
Sudah sebulan lamanya kelompok oposisi berdemo mengkritik pemerintahan Nicolas Maduro, pengganti Chavez. Sedikitnya 18 orang tewas dan lebih dari 269 orang terluka selama aksi demo pecah di Venezuela. Pertentangan tajam terjadi di antara kubu Chavista, pendukung setia Chavez yang tinggal di kawasan kumuh dengan kubu kelas menengah Venezuela (Petare).
Hari ini, Rabu, 5 Maret 2014, Maduro memimpin parade militer dan sipil untuk memperingati satu tahun kematian Chavez di usia 58 tahun. Chavez memimpin Venezuela selama 14 tahun.
Pemimpin negara-negara Amerika Latin sekutu Chavez akan menghadiri peringatan setahun kematian sang kolonel itu, di antaranya: Presiden Bolivia Evo Morales dan Presiden Nikaragua Daniel Ortega.
Meluasnya kejahatan, tingginya inflasi, kondisi kehidupan yang terus memburuk telah membangkitkan amarah kepada pemerintah, khususnya dari kelompok kelas menengah.
AL JAZEERA | BANGKOK POST | MARIA RITA HASUGIAN
Terkait :