TEMPO.CO, Bogota – Presiden Kolombia Juan Manuel Santos, Minggu, 23 Februari 2014, mengatakan lebih dari seribu pesan elektronik pribadi miliknya telah diretas pihak tak dikenal. Para peretas tersebut berusaha memfitnah Santos.
Dilaporkan News Straits Times, surat kabar The El Tiempo menyebut beberapa e-mail terkait pemfitnahan tersebut, termasuk pembelian beberapa karya seni. Yang lainnya mengatakan e-mail itu berkaitan pembayaran uang sekolah putrinya, Maria Antonia.
Menanggapi peretasan ini, pemerintah telah mengambil langkah-langkah keamanan elektronik tambahan. “Akun e-mail pribadi saya dan beberapa anggota keluarga telah diproteksi lebih aman lagi," kata Santos dalam sebuah pernyataan.
Laporan lain menyebutkan unit intelijen militer tengah memata-matai tim negosiasi pemerintah Kolombia dalam pembicaraan dengan pemberontak FARC di Kuba.
Pembicaraan yang dimulai lebih dari setahun yang lalu di Ibu Kota Havana itu bertujuan untuk mengakhiri konflik terlama di Amerika Latin tersebut. Konflik ini telah menyebabkan ratusan ribu orang tewas dalam lebih dari setengah abad.
ANINGTIAS JATMIKA | NEW STRAITS TIMES
Terpopuler
Jadi Rektor, Ini Komentar Edward Snowden
Presiden Ukraina Dicegah Terbang ke Luar Negeri
Dubes RI untuk Thailand: Tidak Ada WNI Jadi Korban
Balita dan Anak-anak Jadi Korban Bom Thailand