TEMPO.CO, Mocoa - Kolombia mulai melakukan pemakaman korban tanah longsor dan banjir di Mocoa, setelah kota di sebelah barat daya negeri itu dihantam bencana alam pada Sabtu malam waktu setempat, 1 April 2017.
"Sedikitnya 273 orang meninggal dan 262 lainnya menderita luka-luka," kata Presiden Kolombia, Juan Manuel Santos, di tempat kejadian.
Presiden Santos menambahkan, laporan sebelumnya menyebutkan setidaknya 43 anak tewas dalam peristiwa tersebut.
Santos sengaja menghabiskan waktunya sehari semalam di dekat barak militer guna melakukan koordinasi langsung dengan tim keselamatan, Selasa, 4 April 2017.
Untuk menghindari ketakutan merebaknya penyakit dan infeksi, pemerintah setempat menggencarkan program vaksinasi terhadap warga yang selamat.
"Kawasan bencana berbau busuk, masih banyak mayat tertimbun tanah belum ditemukan," tulis Al Jazeera.
Tampak anjing pelacak melakukan pencarian korban, sementara mesin alat berat mengeduk tanah untuk mencari mayat yang tertimbun.
Presiden menyatakan bahwa negara akan segera membangun kembali kawasan yang dihantam bencana seraya memperingatkan warga musim hujan masih akan berlanjut hingga Juni 2017.
Dia menjelaskan, sumber dari bencana ini adalah perubahan iklim. Menurutnya, Mocoa menerima sepertiga dari hujan bulanan berlangsung pada malam hari. "Hujan lebat tersebut menyebabkan air sungai meluap dan tanah longsor."
EURONEWS | CHOIRUL AMINUDDIN