TEMPO.CO, Mogadishu - Jet Angkatan Udara Amerika Serikat, Ahad, 26 Januari 2014, menggempur sasaran yang diduga menrupakan benteng pertahanan pemimpin kelompok militan Al-Shabaab, barisan bersenjata yang berafiliasi dengan Al-Qaidah.
Seorang sumber yang tak bersedia disebutkan namanya mengatakan kepada kantor berita Reuters, serangan pada Ahad, 26 Januari 2014, itu berlangsung di Somalia bagian selatan. Namun sumber tersebut tak mau mengungkapkan identitas sasaran serangan. "Serangan berlangsung sukses," ucapnya.
AS telah menuai kritik keras dari kelompok pejuang hak asasi manusia dalam beberapa tahun ini lantaran menggunakan jet tanpa awak alias drone untuk menyerang Afganistan, Pakistan, dan Yaman. Menurut pejuang hak asasi, serangan tersebut menyebabkan warga sipil turut menjadi korban.
Somalia telah masuk radar dalam beberapa tahun ini menyusul adanya gerakan Al-Shabaab di jazirah Afrika. Kelompok bersenjata ini diyakini telah mengancam pasukan Uni Afrika selama dua tahun ini saat pasukan bertugas mengamankan beberapa daerah di kawasan Tanduk Afrika.
Menyusul gempuran udara, Ahad, 26 Januari 2014, kata pejabat AS lainnya yang juga tak bersedia memberi tahu identitasnya kepada Reuters, operasi militer itu berlangsung di kawasan terpencil di dekat Barawe, Somalia.
Barawe adalah kawasan benteng pertahanan kelompok militan di pantai selatan Somalia. Kawasan ini gagal didarati pasukan komando AS pada serangan Oktober 2013 yang menyasar kelompok militan pimpinan Ikrima ini.
AS lalu menarik seluruh pasukannya setelah gagal mencokok Ikrima yang dikenal sebagai perencana dan operator serangan terhadap negara tetangga Somalia, Kenya. Pada akhir 2013, AS mengirim bala penasihat militer Somalia guna mengamankan ibu kota Mogadishu serta mendukung kehadiran pasukan Uni Afrika dan Somalia.
AL ARABIYA | CHOIRUL
Berita Terpopuler:
Di Survei Ini, Prabowo Subianto Selalu Jadi Juara
Survei: Jokowi Bertahan, Prabowo-Aburizal Jeblok
Cuit Anas Urbaningrum: Demokrat Ganti Ketua Umum
Irfan Bachdim Resmi Gabung Klub Jepang